teknokra.com: “Sekolah Rakyat ini dilakukan guna mendukung dan mengimplementasikan adanya Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),” jelas Erika Ariyanti (Sosiologi ’19), Ketua Pelaksana Program Sekolah Rakyat.
Program yang diinisiasi oleh HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Sosiologi FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) tersebut dimulai pada 12 Juni dan akan berakhir pada 31 Juli mendatang. Program tersebut dilaksanakan setiap hari Sabtu dan berlokasi di Pulau Pasaran, Kota Karang, Teluk Betung Timur Bandar Lampung.
“Dalam pelaksanaannya terdapat 24 anggota yang berasal dari berbagai bidang di HMJ Sosiologi yang menjadi relawan untuk mengajar di Pulau Pasaran,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa agenda dalam program sekolah rakyat tersebut yang tujuannya untuk menanamkan pendidikan karakter.
“Kami menggunakan metode Focus Group Discussion, Role Playing, dan juga Inquiry Learning tentunya dengan muatan materi yang mudah diterima oleh anak-anak,” jelasnya.
Ia berharap program yang dijalankan mendapatkan tingkat keberhasilan di atas 75%. Menurutnya, kegiatan ini berjalan tidak semata-mata hanya menjalankan program biasa tapi dapat diukur melalui mix methods.
“Untuk kedepannya semoga poskriter (pondok singgah kreatif berkarakter) bisa dibuka untuk umum dan kegiatan poskriter selanjutnya dapat menjangkau anak jalanan di kota Bandar Lampung terutama korban eksploitasi,” harapnya.
Ketua Umum HMJ Sosiologi, Sindi Utami (Sosiologi ’18) berharap melalui kegiatan ini relawan maupun anak-anak yang akan di didik dapat sama sama mendapatkan pelajaran baru terkait dengan pendidikan karakter.
“Semoga pelajaran ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga kita dapat menjadi role model bagi masyarakat dalam berkarakter yang baik,” pungkasnya.
Penulis: Abelia Rahma Dini