Ketua BP-KKN: Rapid Test di Poliklinik Hanya Pilihan

366 dibaca

teknokra.co: Rapid test yang dilaksanakan Poliklinik Universitas Lampung (Unila) hanya pilihan bagi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) Muhammad Basri.

“Mau di klinik Unila boleh, mau di luar klinik Unila boleh, mau dari daerah asal boleh. Jadi nggak harus semua di klinik Unila, tidak ada wajib harus ke klinik Unila,” ujarnya.

Basri juga mengatakan untuk menghindari kerumunan saat melakukan rapid test nantinya, klinik Unila sudah membuat jadwal untuk pelaksanaan rapid test.

“Makanya didaftar siapa yang mau (rapid test) silahkan mengisi formulir, nanti diatur jadwalnya oleh klinik agar tidak menumpuk di hari itu semua,” katanya.

Menanggapi biaya rapid test sebesar 140 ribu rupiah, Dendi Kurniawan (Teknik Elektro ’17) mengungkapkan bahwa alangkah baiknya Unila menanggung seluruh biaya rapid test.

“Mengingat pas pra-KKN kita rapid test pakai biaya sendiri. Lagipula rapid test tidak ada jaminan bahwa ia akan non reaktif terus kedepannya,” ungkapnya.

Muhammad Farid Ammar (Teknik Elektro ’17) mempertanyakan mengapa harga rapid test sendiri hanya beda selisih dengan klinik diluar kampus.

“Kalo dari saya sendiri ga keberatan cuma beda sedikit, tapi kita liat mahasiswa lain apakah masih ada yang kekurangan biaya finansial keluarganya,” pungkasnya.

Penulis: Andre Prasetyo Nugroho

BACA JUGA:

Kembali Terapkan Teknis KKN Putra Daerah, KKN Periode II Unila Akan Dilaksanakan Juli Mendatang

Mahasiswa KKN Berikan Pelatihan Pengelolaan Website untuk Masyarakat Desa

Manfaatkan Lahan Pekarangan, Mahasiswa KKN Budidayakan Tanaman Obat

Cegah Kerumunan, Mahasiswa KKN Lakukan Sosialisasi PHBS Lewat Stiker

Exit mobile version