Limbah Kulit Pisang Kepok solusi Cegah Penyakit Dislipdemia

448 dibaca

teknokra.com: Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) RE ( Riset Eksata) yang berasal dari Program Studi Pendidikan Dokter dan Farmasi FK (Fakultas Kedokteran) Universitas Lampung, berhasil memanfaatkan limbah kulit pisang kepok untuk mencegah penyakit dislipidemia.

Adapun jenis pisang yang digunakan merupakan pisang kepok Lampung. Ekstrak kulit pisang kepok lampung dipilih karena memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan jenis pisang kepok lain, serta senyawa di dalamnya dapat bersifat antidislipidemia.

“Pisang kepok lampung terkandung senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Flavonoid diketahui dapat mengurangi akumulasi kolesterol di permukaan endotel pembuluh darah arteri sekaligus melindunginya dari kerusakan. Kemudian, saponin dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus dengan meningkatkan kerja serat dalam mengikat kolesterol. Sedangkan tanin dapat menghambat penyerapan lemak di usus melalui reaksinya dengan protein mukosa dan sel epitel usus, serta menyekresikan asam empedu,” ujar Rr Astri Nur Azizah (Pendidikan Kedokteran’19).

Dalam penelitian PKM berjudul “Efek Antidislipidemia Ekstrak Kulit Pisang Kepok Lampung (Musa paradisiaca L) Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigleserida Tikus Putih Dengan Diet Tinggi Lemak”, tersebut juga didapatkan fakta bahwa ekstrak metanol kulit pisang kepok lampung mampu mencegah peningkatan kadar kolesterol total dan trigliserida pada pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak.

PKM yang digagas oleh Rr Astri Nur Azizah Utama dan ketiga rekannya yaitu, Nickyta Yolandita Rosti (Pendidikan Kedokteran ’19), Fayza Syachrani (Pendidikan Kedokteran ’20) dan Puan Raissa Lenka (Farmasi ’20) kini telah lolos tahap pendanaan.

Puan Raissa Lenka, salah satu anggota tim berharap kedepannya bisa melakukan penelitian lanjutan.

“Saya berharap kedepannya kami bisa melakukan penelitian lanjutan dan semoga ekstrak kulit pisang kepok lampung bisa kami jadikan obat berstandar BPOM untuk mengatasi penyakit dislipidemia dimasa depan,” katanya.

Sebagai informasi, dislipidemia merupakan suatu kelainan pada metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan dan penurunan fraksi lipid dalam darah. Penyakit ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya hingga membawa pada kondisi lebih lanjut ketika akumulasi tersebut telah membentuk aterosklerosis yang salah satunya akan berujung pada penyakit jantung koroner ataupun penyakit kardiovaskuler lainnya.

Penulis: Amalia Sabilla Mukhtar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − one =