Mahasiswa Unila Respon Positif  Kebijakan Penghapusan Kewajiban Skripsi

Ilustrasi: Repro Internet
353 dibaca

Teknokra.co : Kebijakan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makariem pada beberapa waktu lalu tentang pergantian tugas akhir skripsi pada perguruan tinggi, menuai sejumlah komentar positif baik dari mahasiswa diploma maupun sarjana.

Diantaranya, Alfarizi Amar Putranda (S1 Agribisnis’19). Mahasiswa yang baru saja menyelesaikan seminar proposal nya itu berpendapat, bahwa dengan kebijakan bebas skripsi, mahasiswa dapat memiliki kebebasan serta mampu melihat kekurangan dan kelebihan dalam diri.

“Dengan adanya kebebasan seperti kan jadi lebih enak, di mahasiswanya kan juga bisa dilihat kelebihan dan kekuranganya. Contoh di jurusan Agribisnis ada yang namanya MBKM nah di situ kan kita bisa milih nih mau bina desa, riset, magang, kewirausahaan dan lain lain, siapa tau dengan adanya proposal kaya gitu bisa jadi pengganti skripsi juga, jadi dengan adanya pilihan begitu lebih bebas aja sih.” ujarnya.

Tak berhenti di situ, dirinya berharap Unila bisa cepat beradaptasi dan selalu siap dengan sistem pendidikan yang giat melakukan pembaruan dan perubahan.

“Mungkin dengan adanya sistem baru kayak gini lebih bisa keep up Unila. Sebenernya dengan  adanya sistem baru ini Unila juga harus lebih banyak adaptasi lagi, bisa dilihat kan Unila juga selama tiga tahun udah ganti kurikulum tiga kali,” harapnya.

Tanggapan serupa juga muncul dari Tina Anisa (D3 Humas’19), Ia mengatakan jika tugas akhir dalam bentuk lain seperti proyek mahasiswa atau prototipe dapat lebih mengasah kompetensi lulusan dalam menghadapi dunia kerja.

“Dari kita buat project, soft skill kita bertambah, jadi nanti waktu kita udah lulus enak aplikasinya nggak bingung,” katanya.

Senada juga dengan Rizky Dwi Putra (S1 Peternakan’20) yang mendukung kebijakan tersebut, namun ia menilai perubahan bentuk tugas akhir juga dapat memengaruhi literasi ilmiah mahasiswa.

“Terobosan yang baik ya karena kan emang generasi sekarang juga lebih suka praktek langsung ketimbang teori, sisi negatifnya literasi mahasiswa jadi menurun ya,” ucapnya.

Exit mobile version