Mapala Unila Tanam 1000 Bibit Mangrove di Pantai Muara Helau

556 dibaca

Teknokra.co: Mahasiswa Pencinta alam (Mapala) Universitas Lampung bersama tujuh Siswa Pecinta Alam (Sispala), menanam 1000 bibit mangrove di Pantai Muara Helau, Desa Way lubuk, kabupaten Lampung selatan (5/6). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan hari lingkungan sedunia.

Putri Aisah Nurcahyani (Kimia’20) selaku ketua pelaksana, mengungkapkan bahwa mangrove dapat melindungi pinggiran daratan dari abrasi.

“Mangrove mempunyai kemampuan untuk menahan pengaruh gelombang, menahan lumpur, serta melindungi pantai dari erosi, (hingga) gelombang pasang dan angin topan,” ungkapnya.

Bibit-bibit mangrove tersebut, diperoleh dari pengelola daerah aliran sungai dan Hutan Lindung Way Seputih Way Sekampung, Kota Bandar Lampung.

Menurut Putri, terdapat tantangan khusus dalam menanam mangrove di lokasi penanaman.

“Bibit mangrove memiliki akar serabut yang lumayan sulit untuk di tanam, sehingga kami memerlukan tenaga ekstra, cara penanaman pun dilakukan dengan cara berpetak-petak agar kokoh dan tidak hanyut,” jelasnya.

Para peserta kegiatan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, harus menempuh perjalanan selama sekitar tiga jam untuk sampai di lokasi.

Tak hanya itu, para peserta kegiatan juga sempat mendapatkan materi mengenai penanggulangan abrasi sebelum turun ke lapangan.

Echa, salah satu Sispala asal Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandar Lampung yang ikut dalam kegiatan tersebut, mengaku mendapat banyak pelajaran mengenai isu lingkungan.

“Saya sangat senang karna bisa menambah pengalaman, relasi dan juga ilmu,” katanya.

Kegiatan tersebut juga mendapat respon positif dari warga setempat. Samsu Rizal, Kepala lingkungan Desa Way Labuk mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini merupakan yang pertama di lingkungannya.

“Iya, ini merupakan momen yang bagus dan baru pertama kalinya dilakukan serta menjadi percontohan bagi warga kami,” ungkapnya.

Tak hanya konservasi alam, Samsu juga memiliki keinginan untuk mengubah Pantai Muara Helau menjadi kawasan wisata.

“Saya baru menjabat dua bulan sebagai kepala lingkungan, saya memiliki program yaitu pembangunan berbasis wisata,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − 5 =