Masyarakat Lampung Gelar Aksi Desak Pemerintah Perhatikan Nasib Petani

87 dibaca

Teknokra.co – Memperingati Hari Tani Nasional, puluhan Mahasiswa dan Aktivis menggelar aksi di Tugu Adipura pada Selasa, (24/9). Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap petani serta untuk mendesak pemerintah agar lebih memperhatikan nasib petani, terutama terkait masalah agraria, harga hasil pertanian yang rendah, dan kurangnya dukungan pemerintah. Mereka mengkritik janji pemerintah yang dinilai belum terealisasi dalam mewujudkan kesejahteraan petani.

Dalam orasinya, Prabowo Pamungkas, Kepala Divisi Advokasi LBH Bandar Lampung, menekankan pentingnya momentum Hari Tani sebagai refleksi terhadap ketimpangan penguasaan tanah dan konflik agraria. Ia menyatakan bahwa Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 seharusnya menjadi landasan bagi reformasi agraria sejati.

“Persoalan ketimpangan penguasaan tanah dan konflik agraria bisa dihindari jika undang-undang ini dijalankan dengan baik,” tegasnya.

Prabowo juga menyampaikan bahwa gerakan Hari Tani bukan hanya sebatas memperingati hari lahir, tetapi juga sebagai refleksi masalah agraria yang masih terjadi di Indonesia.

“Gerakan ini adalah bagian dari referensi kita bersama mengenai masalah agraria dan ruang hidup yang dirampas,” katanya.

Sementara itu, Rio Hermawan, koordinator lapangan aksi dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela), menyoroti berbagai masalah di sektor pertanian di Provinsi Lampung. Ia menyampaikan kritik terhadap slogan “Petani Berjaya” yang diusung pemerintah provinsi, karena menurutnya realitas di lapangan masih jauh dari itu.

“Konflik agraria yang belum terselesaikan dan harga hasil panen yang anjlok adalah bukti bahwa kesejahteraan petani masih menjadi pekerjaan rumah besar,” ujar Rio.

Rio menambahkan bahwa mahasiswa harus terus berdiri bersama petani dan menumbuhkan kesadaran untuk mencintai produk lokal serta memperjuangkan hak-hak petani.

“Ini adalah momentum bagi kita semua, terutama mahasiswa, untuk bersolidaritas dan memperjuangkan nasib petani. Kami berharap pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, lebih memperhatikan nasib petani, terutama di tengah momentum politik saat ini,” tegasnya.

Exit mobile version