Minim Partisipasi Mahasiswa Dalam Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Seruan Aksi Gerakan Masyarakat (GEMA) Lampung di Tugu Adipura Tanjungkarang pada Selasa (14/3). Foto : Teknokra/ Rara Ayudhia Andristi
300 dibaca

Teknokra.co : Minimnya partisipasi mahasiswa dalam aksi tolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia (PERPPU) Cipta Kerja yang digelar oleh Gerakan Masyarakat (GEMA) Lampung di Tugu Adipura Tanjungkarang pada Selasa (14/3). Hal itu disampaikan oleh Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung, Sumaindra Jarwadi ia mengatakan bahwa dukungan aksi ini minim dari partisipasi mahasiswa yang menurutnya merupakan bagian dari kekuasaan.

“Yang pasti yang pertama kita bisa lihat bahwa ini adalah bagian dari tindakan yang dilakukan oleh kekuasaan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kebebasan akademik di kampus mulai tergerus dengan melihat banyaknya kriminalisasi di kampus serta sikap kritis mahasiswa yang diancam Drop Out (DO) dari kampus.

“Terlebih kebebasan akademik di kampus hari ini kita bisa melihat mulai tergerus, bagaimana kemudian banyak nya kriminalisasi di kampus, banyaknya kawan kawan mahasiswa yang kemudian kritis terhadap kebijakan kebijakan di kampus diancam DO dan sebagainya itu terjadi di Lampung juga,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebebasan otonomi kampus saat ini harus dipertanyakan, karena menurutnya, hal tersebut menjadikan mahasiswa sulit untuk berjuang bersama rakyat.

“Kebebasan otonomi kampus juga sekarang harus dipertanyakan dan hari ini semuanya bermasalah situasi itu menyebabkan sulitnya mahasiswa untuk bagaimana berjuang dengan rakyat, menkoreksi ulang situasi struktural hari ini. Situasi dunia akademik hari ini engga baik baik saja,” tambahnya.

Wakil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) ikut menanggapi terkait minimnya partisipan mahasiswa pada aksi tersebut. Menurutnya ,pihaknya kurang menyebarkan informasi terkait aksi tersebut.

“Mungkin karena kami kurang dalam menyebarkan informasi terkait aksi ini,  tapi ini bukan menjadi suatu masalah bagi kami karena berapapun orang yang hadir itu menjadi tanda bahwa kita dari Lampung terutama menolak UU Cipta Kerja,” pungkasnya.

Reporter : Rara Ayudhia Andristi

Penyunting : Sepbrina Larasati

Exit mobile version