teknokra.com: Tiap hari Yopi Hidayatullah (Pendidikan Geografi ’18) selalu melihat cucuran air jatuh memenuhi bak hijau yang digunakan untuk menampung air di toilet lantai 1 Gerha Kemahasiswaan Universitas Lampung.
Yopi juga menyinyalir bahwa cucuran air tersebut berasal dari sisa pembuangan toilet lantai 2 Gerha Kemahasiswaan yang tumpah ke bawah, sebab lubang pipa yang patah langsung tembus ke lantai 1.
Nampak air keruh dan kotor yang ada di bak hijau toilet lantai 1, air tersebut adalah kumpulan dari cucuran pembuangan dari WC lantai 2.
“Memprihatinkan sekali, soalnya kita tidak bisa memakai toilet lantai 1 paling cuma bisa dipakai untuk kencing saja. Itu pun kalo enggak ada cucuran dari atas,” keluhnya.
Penerangan yang suram di kedua toilet menjadi keluhan lainnya oleh Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka tersebut. Toilet akan sedikit terang hanya pada siang hari, tetapi jika malam hari diharuskan memakai senter karena sangat gelap.
Yopi Nadama (Teknik Mesin ’20) juga turut merasakan hal yang sama, menurutnya buruknya sanitasi toilet kampus membuatnya susah untuk buang air kecil dan buang air besar.
Menurutnya wujud toilet saat ini juga sudah menjijikan dan kotor. Karena tidak ada pemeliharaan lebih lanjut.
“Air yang dari atas (cucuran) ya itu kotoran dari atas (toilet lantai 2) turun ke bawah,” jelasnya.
Ia berharap pihak rektorat segera cepat memperbaiki agar mahasiswa yang berkegiatan di Gerha Kemahasiswaan lebih nyaman.
Menanggapi keluhan para mahasiswa, Rektor Universitas Lampung Prof. Karomani mengatakan permasalahan toilet yang rusak akan segera diperbaiki.
“Kalau kerusakannya kecil ya bisa diperbaiki. Karena itu bisa dilakukan secepatnya, nanti saya sampaikan kepada Bapak Sulaemi selaku yang menangani urusan itu,” ujarnya.
Lanjut Karomani baginya perbaikan itu hanya bersifat sementara dikarenakan pembangunan Gerha Kemahasiswaan yang baru juga sedang dilaksanakan yang akan rampung pada tahun 2022.
” Untuk sementara tapi ya, karena kita akan pindah (Gerha Kemahasiswaan). Jadi kalau itu diformalkan menghabiskan uang banyak untuk apa? Paling diperbaiki untuk sementara sebelum kalian pindah,” tambahnya.
Menanggapi arahan rektor, Sulaemi selaku Kepala Bagian Hukum Tata Laksana Barang Milik Negara Umum (HTLBMNU) mengaku belum mendapat laporan baik itu dari mahasiswa atau petugas kebersihan mengenai permasalahan ini.
“Dari dulu sudah kita tempatkan petugas kebersihan di situ. Kalo selama ini saya tidak ada laporan sih sampai (toilet) itu macet dan bocor,” katanya.
Bersama Teknokra, Sulaemi meminta salah seorang petugas kebersihan untuk mengecek kondisi kerusakan toilet secara langsung.
“Setelah dicek ini sama beli alat-alatnya, besok bisa ditanganin,” ujarnya.
Penulis: Andre Prasetyo Nugroho dan Antuk Nugrahaning Pangeran