Hasil metabolit sekunder dari bahan baku (fungi entomopatogen) ini bersifat toksik bagi nyamuk sehingga dapat merusak jaringan kitin dan merusak pencernaan nyamuk. Efektivitas kematian nyamuk dapat dilihat pada hari kedua setelah mospag dituangkan ke dalam air berisi larva nyamuk.
Inovasi ini dikembangkan melalui program Proposal Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ketiganya merupakan mahasiswa Biologi ’15, yakni Supiyanto, Ahmad Nuril Huda, dan Wuriantika Sari. Penelitian dilakukan selama 4 bulan di bawah bimbingan Dr. Bambang Irawan.
Ketua tim Supiyanto mengatakan, mahasiswa semestinya peka terhadap isu lingkungan sekitar. “Kita harus mampu berinisiatif dalam memecahkan permasalahan yang ada sekarang,” ujarnya.
Ahmad berharap hasil penelitian dapat berguna dalam memutuskan siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. “Karena tidak menimbulkan resistensi terhadap nyamuk, bersifat spesifik, dan mudah diperoleh,” pungkasnya.
Rilis