Produk Olahan Tempe Ramaikan Hari Tempe Nasional

Peserta lomba olahan tempe tengah di nilai oleh juri.
550 dibaca

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung tahun ini mendapat kehormatan sebagai tuan rumah dalam rangka memperingati Hari Tempe Nasional (21/05). Acara ini terselenggara atas inisiator dari PATPI (Himpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia), bekerja sama dengan Jurusan THP, Agribisnis, dan jurusan-jurusan lain dalam bidang pangan di perguruan tinggi di Lampung serta beberapa lembaga persatuan ahli gizi. Dr. Samsu Udayana Nurdin, M.Si., selaku ketua PATPI yang dalam kesempatan ini merangkap sebagai ketua pelaksana mengaku puas dengan antusias dan kreativitas peserta. “karena kita berharap orang makan tempe dengan banyak cara,” ungkapnya. Kreasi olahan tempe seperti eskrim tempe, dodol tempe, bakso tempe, dll sungguh menarik perhatian para juri dan panitia.

Ketua jurusan THP, Ir. Susilawati., M.Si. sebagai salah satu juri mengungkapkan kriteria penilaian lomba yang meliputi presentasi makalah, cara menjawab pertanyaan juri, kreasi, rasa dan tentu saja aspek gizinya. Sementara itu, lomba dibagi menjadi tiga kategori, yaitu lomba memasak tempe kategori PKK, inovasi produk pengolahan tempe, dan produk terfavorit. Ia juga menerangkan rencana kelanjutan dari acara ini, “Bahkan kita akan bekerja sama dengan PKK Kota Bandar Lampung, kita share resep-resep ini, kita bikin buku. Nanti akan kita  cobakan aspek gizinya bagaimana untuk kesehatan masyarakat.” Ujarnya.

Dilihat dari segi keamanan pun, produk olahan tempe termasuk ramah lingkungan karena limbah yang dihasilkan hanya berupa limbah rumah tangga yang dapat diolah kembali menjadi pupuk atau produk fermentasi. Maria Erna selaku dosen THP sekaligus juri mengugkapkan  tujuan dari lomba ini untuk menjadikan tempe ssebagai makanan fungsional telah tercapai. “Karena  banyak sekali variasi makanan yang disukai konsumen, terutama anak-anak kecil. Biasanya yang susah makan tempe kan anak kecil,” ungakapnya.

Salah seorang peserta, Siti Komsiyah dari SMA N 1 Banjar Margo, Tulang bawang dengan kreasi brownis tempe berharap tempe bisa dijadikan produk olahan yang  dapat berkembang  di pasaran dan diterima masyarakat luas. Sementara Lilis Wahyuningsih, guru pendamping memilih tim dari perpaduan siswa yang menguasai berbeda bidang agar performa timnya maksimal. Selain itu, sekolah juga mengembangkan keterampilan semacam ini sehingga mendukung potensi siswa-siswinya.

Sementara Dwi Marjianti, salah satu tim pemenang kategori presentasi makalah terbaik dari SMA N 1 Punuk Pedadan, Pesawaran mengaku sangat bersyukur dengan diadakannya lomba ini. Dari pengalaman ini mereka dapat membuka jalan untuk pemasaran produk olahan minuman Ener-te yang sudah tersedia dalam bentuk kemasan. Lagipula masyarakat perlu dikenalkan dengan minuman energi berbaan dasar tempe yang terjamin sehat dan terjaga nutrisinya, pun dari segi pengolahannya.

Wuryaningsih, juri dari Jurusan Agribisnis berpendapat bahwa jika dilihat dari sudut ekonomi, produk dengan ditambah polesan-polesan sedikit dan perbaikan komposisi akan memiliki prospek yang bagus dan dapat dikembangkan dan tentunya memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Oleh Rohimatus Salamah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − fifteen =