PSHT Borong 3 Medali Di Kancah Internasional

Juara. UKM Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) borong 3 mendali Internasional dalam ajang The 4th Sebelas Maret Internasional Pencak Silat PSHT Championship,Surakarta (24-26/3).
283 dibaca

 

Juara. UKM Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) borong 3 mendali Internasional dalam ajang The 4th Sebelas Maret Internasional Pencak Silat PSHT Championship,Surakarta (24-26/3).

teknokra.co: Unit Kegiatan Mahasiswa Persaudaraan Setia Hati Terate (UKM PSHT) Unila baru saja menorehkan prestasi di kancah internasional dalam ajang “The 4th Sebelas Maret Internasional Pencak Silat PSHT Championship”, Surakarta (24-26/3). Keempat kontingen  yang dikirim yaitu Risa Maymarwati (D3 Keuangan dan Perbankan ’16) merebut medali perak pada kategori Fighter, Fatimah (Ilmu Hukum ’16) mendapatkan perunggu pada kategori Tunggal, M. Yusuf Santoso (Sosiologi ’16) mendapatkan perunggu pada kategori Fighter, dan Mela Rudi Saputra (D3 Perkebunan ’15) sebagai official.

Tim melakukan persiapan selama 2 bulan dibawah bimbingan Sukoco, pelatih PSHT Lampung. Persiapan teknis berjalan dengan lancar diimbangi semangat berkobar, namun pendanaan masih saja menjadi kendala. Pasalnya, dana dari rektorat tak kunjung cair menjelang keberangkatan. Berkat sumbangsih dari beberapa elemen PSHT dan dana pribadi, akhirnya tim berangkat dengan modal 4 juta rupiah untuk transportasi dan keperluan lainnya selama 9 hari. Sedangkan dana dari rektorat baru cair setelah kepulangan tim, pun dengan nominal jauh di bawah kebutuhan.

Tak hanya itu, kendala teknis berupa surat tugas juga sempat mengguncang mental para anggota tim. Rudi (D3 Perkebunan ’15) mengaku sempat kesusahan saat mengurus surat tugas sebagai syarat pendaftaran. Namun berkat kegigihannya, akhirnya panitia meloloskan pendaftaran. “Tapi alhamdulillah dengan surat tugas yang seadanya, pihak universitas sana menerima. Karena ya, saya ngomong apa adanya,” ungkapnya.

Sebagai UKM yang terbilang baru, PSHT berharap pihak rektorat menyediakan ruang sekretariat. “Ya paling nggak, kecil nggak apa-apa sih. Jadi kita bisa narok fasilitas-fasilitas perlengkapan kami di situ biar nggak tercecer kemana-mana,” ujar Fatimah.

Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak melulu terkungkung dalam bidang keilmuannya saja. Menurutnya,  dunia ini  begitu luas, dan aktif  berkegiatan adalah jembatan menuju masa depan gemilang. Senada dengan Fatimah (Ilmu Hukum ’16), Risa Maymarwati (D3 Keuangan dan Perbankan ’16)  menambahkan, “Selama kita mau berusaha pasti akan ada hasil, karena nggak ada usaha yang menghianati hasil,”ungkapnya.

Laporan: Rohimatus Salamah

Editor : Silviana

Exit mobile version