Ribuan Mahasiswa Sampaikan Orasi ke DPRD Lampung

489 dibaca

 

Teknokra.co : Sorakan kencang dan penuh energi dari para mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung sejak pagi sudah mulai mereda pada sore harinya. Hentakan kaki serta tepukan tangan mulai terasa hilang. Terik matahari yang terus menyinari sangat terasa panasnya.

Ribuan massa aksi yang sudah melakukan aksi unjuk rasa yang meramaikan Jalan Wolter Mongonsidi hingga menuju di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung,  mulai meninggalkan tempat aksi pada pukul 16.00 WIB. (13/4).

Pascanya mahasiswa sudah mendapat hasilnya pada sore harinya. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Lapangan  Mahasiswa Universitas Bandar Lampung, Tommy Pasha (Ilmu Hukum’19) ia menerangkan bahwa aksi akan terus dilakukan dan diperjuangkan.

“Kita akan terus memperjuangkan sampai mendapat titik temu yang pro terhadap rakyat. Lalu untuk aksi memang sudah sesuai dengan apa yang kami harapkan, yaitu untuk bertemu dan berdialog langsung ditengah masyarakat dan melakukan seluruh tuntutan itu sudah tercapai,” ujarnya.

Walaupun sudah melaksanakan orasi, tetapi menurutnya aksi unjuk rasa ini tercapai hanya secara teknis. Sedangkan untuk hasil aksi tersebut, menunggu tuntutannya direalisasikan.

“Tetapi tercapainya disini adalah untuk teknis aksi kami. Hari ini bukan tercapai hasil demo kami. Sedangkan Hasil tercapainya nanti kalau tuntutan kami sudah terealisasikan,” lanjutnya.

Sama halnya dengan Dinamisator Lapangan aksi demo, Imam Adi Saputra (Matematika’17) yang menyatakan rasa kekecewaannya. Walaupun aksi tersebut serta sudah bernegosiasi dengan Arinal selaku Gubernur Provinsi Lampung.

serta akan ada aksi yang lebih besar jika 7 point tuntutan yang diajukan tidak direalisasikan.

Ya, tadi sudah ditanda tangan dan sudah audensi di depan publik. Meskipun kami masih kecewa pasalnya gak konkrit-konkrit.  Tapi ya sudah ditandatangani, tinggal kami tagih janjinya,” ungkapnya.

Walaupun aksi tersebut sudah berhasil bernegoisasi dengan pemerintah daerah, massa aksi memberi peringatan akan mengadakan aksi lanjutan.

“Kita sudah ultimatum 3×24 jam. Jika memang tidak terealisasikan  tuntutannya, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar. Walaupun hanya 1 yang belum terealisasi, kami tetap akan melanjutkan aksi,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan 7 point tuntutan tersebut yang diantaranya adalah:

  • Menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan menuntaskan krisis energi
  • Menstabilitaskan harga bahan pokok
  • Mewujudkan reforma agraria sejati
  • Mencabut Undang-Undang Cipta Kerja
  • Mempermudah akses kesehatan
  • Mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis
  • Menghentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat dan mahasiswa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 + 2 =