Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Lampung akan dilaksanakan pada 27 Juni mendatang.
Menyambut hal ini Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung (BEM-Unila), menggelar konsolidasi akbar di Graha Kemahasiswaan, untuk mengawal Pilkada Lampung yang bersih dari politik uang, Rabu (30/5/2018).
Dalam konsolidasi ini BEM Unila mengundang jajaran aktivis mahasiswa yakni kordinator Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Lampung , Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa, dan perwakilan dari BEM-DPM Fakultas serta lembaga kemahasiswaan lainnya.
Baca juga: http://teknokra.co/regional/jaga-toleransi-lewat-renung-kebinekaan.html
Mahasiswa Lampung dinilai memiliki peran yang strategis dalam mengawal penyelenggaraan Pilkada Lampung 2018 dan menjadi Social Control bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Sebagai mahasiswa kita harus melakukan sosial kontrol, maka dari itu kita harus melakukan gerakan untuk melawan segmentasi, melawan politik uang,” Ujar Tiyas Zariansyah, Menteri Kajian Politik dan Hukum BEM Unila.
“Tugas kita sebagai gerakan mahasiswa, sebagai aktivis adalah mampu mengingatkan perangkat-perangkat negara utuk konsisten, untuk berintegritas, jangan sampai ada intervensi” Ujar Presiden BEM Unila, Fauzul Adzim dalam sambutannya.
Konsolidasi ini melahirkan gerakan 20.000 mahasiswa lawan politik uang, yang akan diikuti seluruh lembaga mahasiswa yang ada di Lampung, dan kesepakatan mengenai gerakan ini akan di putuskan pada konsolidasi selanjutnya.
Laporan: Siti Haliza