Tak Diundang Pengambilan Informasi oleh Pansus, Timses Nomor Urut Tiga Minta Acara Dihentikan

166 dibaca

teknokra.co: Brakkk!” keras terdengar suara hantaman pintu ruang sidang Graha Kemahasiswaan lantai 2 akibat didorong secara paksa oleh sekelompok orang di depan pintu pada Selasa (14/12).

Setelah aksi dorong-dorongan antara Panitia Khusus (Pansus) dengan masa, akhirnya salah satu timses (tim sukses) dari paslon (pasangan calon) nomor tiga pun berhasil masuk.

Ia kemudian meminta agar pihak Pansus memberhentikan proses penggambilan informasi yang tengah berlangsung terkait dengan dugaan keterkaitan Calon Wakil Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Unila, Agung Ilham Bahari dengan partai politik.

Kemudian suasana menjadi memanas dan mulai terjadi adu mulut serta aksi saling tunjuk.

Ahman Tosy Hartino (PPKN ’17) timses pasangan calon nomor urut tiga mengatakan kedatangannya untuk menanyakan alasan tidak mengundang nomor urut tiga.

“Sebenarnya kericuhan ini juga terjadi karena sebelumnya memang masih ada sengketa yang belum terselesaikan. Namun, pihak Pansus masih tetap menyelenggarakan kegiatan yang seperti ini,” jelasnya.

Yoel Daud Benyamin (Hukum’17), Ketua timses pasangan calon nomor urut dua menjelaskan bahwa Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni sudah mengeluarkan surat terkait pemberhentian proses Pemira ini untuk sementara.

“Hal ini karena keadaan yang memang belum kondusif. Namun masih saja lanjut untuk menjalankan kegiatan ini, akhirnya terjadilah kericuhan seperti ini,” ungkapnya.

M. Adib Hasbullah (Hukum’18), timses paslon nomor urut satu mengatakan seharusnya Pemira merupakan proses demokrasi yang bisa berjalan dengan kondusif, dilaksanakan dengan khidmat dan aman.

“Saya pribadi berharap agar kegiatan pemira selanjutnya bisa berjalan dengan baik dan kondusif baik itu untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, ataupun calon-calon wakil DPM,” pungkasnya.

Penulis : Ridho Efendi

Exit mobile version