Talkshow Mapala Unila Bahas Keterlibatan Pecinta Alam dalam SAR

Talkshow yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) bertajuk "Kertelibatan Pencinta Alam dalam Misi Pencarian dan Pertolongan (SAR)" di Balai Rektorat (Balrek) pada Sabtu, (23/12). Foto : Teknokra/ Gilang Permana
482 dibaca

Teknokra.co : Setiap komunitas di Universitas Lampung (Unila) dan universitas lainnya harus memahami bahwa Operasi Search and Rescue (SAR), merupakan manajemen yang terstandarisasi dan memiliki prosedur yang jelas. Hal itu diungkapkan oleh Padang Prio Utomo selaku Penggiat Alam Lampung di acara talkshow yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unila bertajuk “Keterlibatan Pecinta Alam dalam Misi Pencarian dan Pertolongan (SAR)” di Balai Rektorat (Balrek) pada Sabtu, (23/12).

“Karena saya yakin di semua komunitas yang ada di perkumpulan organisasi yang terdapat di Universitas Lampung dan universitas lain-lainnya. Kemudian operasi SAR itu adalah manajemen yang sudah baku dan juga proptanya sudah jelas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prio menegaskan bahwa sebagai relawan, kita harus melepaskan identitas dan ego kita. Operasi SAR memiliki dasar prinsip sebagai operasi manusia, di mana kemanusiaan dan sukarela menjadi inti dari setiap tindakan.

“Kita sebagai volunteer berharap untuk menanggalkan siapa kita, menanggalkan baju kita, karena prinsipnya dasarnya setiap operasi SAR adalah operasi manusia,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga menambahkan, bahwa evaluasi dan peran dalam tim bukanlah segalanya; yang terpenting adalah apa yang bisa kita lakukan di tempat operasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

“Jadi operasi sukarela, operasi kemanusiaan apa yang bisa diperbuat di tempat operasi tersebut, itu yang bisa kita lakukan. Tidak semuanya harus masuk tim evaluasi dan lainnya,” pungkasnya.

Talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Deden Ridwansyah (Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung), Abah Soma (Wanadri/Jabar Quick Response), Padang Prio Utomo (Penggiat Alam Lampung), Darmanto (Gada Musa Jabar), dan Aris Gibrant (Forum Rescue/Relawan Lampung).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 − seven =