Tim PKM-VGK Unila Kembangkan Sistem Sipandu, Inovasi Digital Penyaluran Bansos Terpadu

Foto : Rilis/ Tim PKM- VGK Unila Sipandu
36 dibaca

Teknokra.co: Tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) Universitas Lampung (Unila) mengembangkan inovasi bernama Sistem Penyaluran Bantuan Terpadu (Sipandu). Inovasi ini bertujuan merevolusi mekanisme penyaluran bantuan sosial (bansos) agar lebih efisien, transparan, dan tepat sasaran.

Salah satu anggota tim, Zahwa Namira Ajani (Ilmu Pemerintahan’23) menjelaskan bahwa proses seleksi PKM-VGK dimulai dari tahap seleksi internal kampus. Pada tahap ini, tim menyusun proposal berisi ide gagasan dan mengajukannya ke pihak universitas.

“Dari situ, kampus menyeleksi proposal terbaik untuk dikirim ke tahap nasional,” ujarnya.

Setelah lolos di tingkat universitas, proposal mereka diunggah ke Simbelmawa dan dinilai oleh reviewer dari Diktiristek. Menurut Zahwa, penilaian berfokus pada orisinalitas ide, kreativitas penyampaian, serta kelayakan gagasan dalam menyelesaikan masalah bangsa.

“Kalau berhasil lolos di tingkat nasional, tim kami diumumkan sebagai penerima dana insentif. Setelah itu baru kami masuk tahap produksi video, mengembangkan ide dari proposal jadi bentuk visual yang menarik dan bisa memberi pesan positif ke masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Zahwa menjelaskan manfaat utama Sipandu dalam memastikan penyaluran bantuan yang lebih tepat sasaran.

“Dari sisi akurasi dan ketepatan sasaran, Sipandu membantu memastikan bansos benar-benar diterima oleh mereka yang berhak. Sistem ini mengandalkan data valid seperti dari DTKS atau Dukcapil untuk memverifikasi penerima,” jelasnya.

Dengan sistem tersebut, kesalahan data dan penerima ganda dapat diminimalkan sehingga alokasi anggaran menjadi lebih adil.

Selain itu, dari aspek transparansi dan akuntabilitas, Sipandu juga menekan peluang terjadinya penyimpangan seperti pungutan liar atau penyaluran fiktif.

“Setiap aliran dana tercatat dan bisa dilacak. Bahkan ada fitur pelaporan real-time sehingga masyarakat bisa langsung melapor jika ada kejanggalan,” terangnya.

Tak hanya itu, Sipandu juga menawarkan efisiensi sistem dengan mengintegrasikan data dari berbagai lembaga seperti Kemensos, Kemendagri, hingga bank penyalur. Integrasi ini mempercepat proses penyaluran bansos sekaligus memudahkan pemerintah dalam memantau progres secara langsung melalui dasbor pemantauan.

“Secara keseluruhan, Sipandu hadir sebagai solusi untuk menciptakan sistem bansos yang lebih presisi, transparan, dan terpadu membawa perubahan nyata menuju penyaluran bantuan yang adil dan bisa dipercaya,” tutupnya.

Exit mobile version