WR III Unila dan Gabungan BEM-F Tolak Keterlibatan BEM-U Dalam Penyambutan Maba

644 dibaca

Teknokra.co : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung (Unila), Anna Gustina Zainal dan aliansi gabungan dari lima Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat fakultas (BEM-F) di Unila sepakat, jika BEM tingkat Universitas (BEM-U) tak diizinkan terlibat dalam penyambutan calon mahasiswa baru dan Pengenalan Kehidupan Kampus (PKKMB) Unila tahun 2023 yang akan datang.

Hal itu ia ungkapkan dalam konferensi pers di ruang Wakil Rektor III, Lt.2 Gedung Rektorat Unila pada Selasa, (27/6). Keputusan ini ia ambil untuk menekan aktivitas BEM-U yang dianggap tak resmi karena sejak awal BEM-U menolak untuk dilantik secara kelembagaan oleh rektorat.

Ia mengatakan, jika tanpa peran BEM-U, masih ada Organisasi Mahasiswa (Ormawa)  lainnya dari Universitas maupun Fakultas yang akan turut andil dalam PKKMB Unila 2023.

“37 Ormawa Universitas sangat siap termasuk dari Ormawa Fakultas, mereka sudah sangat siap. PKKMB itu kan hanya salah satu cara untuk betapa bangganya dan betapa senangnya kita kedatangan mahasiswa baru. 37 Ormawa-U kita punya dan tidak kurang-kurang, masa hanya karena satu kita runtuh semua kan nggak bisa,” ungkapnya.

Sebelumnya, akun Instagram @bem_unila sempat menuai protes pada hari pengumuman penerimaan mahasiswa jalur SNBT pada tanggal 20 Juni lalu, pengurus sejumlah BEM-F merasa dilangkahi karena tak dilibatkan dalam pengumuman contact person yang ada di Instagram BEM-U.

Hal tersebut kemudian memicu konsolidasi dari BEM-F yakni BEM FT, BEM FISIP, BEM FKIP, BEM FEB dan BEM FH untuk membentuk aliansi yang menolak dan menentang segala aktivitas yang dilakukan oleh BEM Universitas yang mereka sebut tak layak mengatasnamkan Unila karena bukan merupakan ormawa yang resmi.

Koordinator Aliansi BEM-F Unila, Bani Safi’i (Pendidikan Teknologi dan Informasi’20) mengatakan, jika kegiatan yang selama ini dilakukan oleh BEM-U belum ada legalitas. 

Dirinya juga menyinggung soal postingan yang dikeluarkan BEM-U beberapa waktu lalu yang menurutnya dilakukan secara sepihak, sehingga merugikan fakultas-fakultas di bawahnya.

“Contoh konkritnya adalah masalah Contact Person (CP) di situ CP fakultas kedokteran (Malah) diurus oleh mahasiswa FKIP, jadi ada impact buruk daripada postingan ataupun gerakan ataupun kegiatan yang dilakukan BEM Universitas Lampung ini terhadap fakultas-fakultas lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua BEM-U, Chairul Soleh (Kehutanan’19) mengaku akan tetap turun berperan untuk mengadvokasi mahasiswa baru pada PKKMB 2023 nanti. Meskipun hal tersebut akan bertolak belakang, dengan pernyataan sikap yang telah  resmi dikeluarkan Warek III Unila.

“Kami akan tetap memberikan layanan informasi, kami akan tetap memberikan fasiltas-fasilitas yang dibutuhkan oleh teman-teman mahasiswa baru,” ucapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa BEM-U merupakan wadah untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk mahasiswa baru Unila.

“Dan ini bukanlah suatu permasalahan kami akan berperan seperti apa di PKKMB nanti, jelas kami sebagai wadah untuk memberikan kebermanfaatan sebanyak-banyaknya dan semaksimal mungkin kepada teman-teman mahasiswa baru,” pungkasnya.

Penulis: Sintia Enola Tambunan dan Putra Alam ApriliandiEditor: Sepbrina Larasati dan Arif Sanjaya
Exit mobile version