Lokakarya BEM U, Tak Hanya Perayaan

Foto: Kalista Setiawan/TEKNOKRA
275 dibaca
Foto: Kalista Setiawan/TEKNOKRA

teknokra.co: Sabtu (11/06), Aula Gedung H Fakultas Teknik dijadikan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) sebagai tempat perhelatan Lokakarya Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung (BEM U). Dengan tema Bersama Lembaga Legislatif, Kita Sinergiskan Karya Eksekutif Demi Terwujudnya Kolaborasi Hebat yang Produktif, DPM memusyawarahkan program kerja yang telah BEM U rencanakan di kepengurusan tahun ini. Perwakilan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Iwan Satriawan turut hadir dalam acara ini.

Menurut Konstitusi KBM Unila, sebenarnya jadwal lokakarya BEM U selambat-lambatnya 30 hari setelah pelantikan presiden mahasiswa (presma) dan wakilnya. Namun disebabkan belum terlantiknya jajaran pengurus BEM lainnya pada saat itu, membuat DPM memberikan tenggat waktu. Alhasil waktu lokakarya diundur, dan BEM tetap harus menyerahkan program kerjanya pada DPM.

Dalam sambutannya, ketua DPM, Edius Pratama mengatakan bahwa setiap kekuasaan perlu mendapatkan pengawasan, salah satunya dengan mengetahui program kerja melalui lokakarya. “Jika kekuasaan itu tidak diawasi maka akan terjadi penyalahgunaan kekuasaan di lingkup Universitas ini,” ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa lingkup Universitas bukan ajang untuk memperebutkan daerah kekuasaan melainkan sebagai wadah mahasiswa dalam belajar dan memahami demokrasi.

Disisi lain, presiden mahasiswa, Ahmad Nur Hidayat, menegaskan bahwa lokakarya bukan sekedar perayaan belaka. “Lokakarya tidak hanya ceremony-nya, yang penting pelaksanaan program kerja yang telah kita rencakan,” tandasnya. Ia berharap, setelah lokakarya ini, pihak BEM dapat bekerja dengan maksimal dan berkolaborasi hebat dalam menjalankan program kerjanya.

Sedangkan Iwan Satriawan lebih menyoroti relasi antar BEM U dengan DPM, serta lembaga lainnya. Ia mengingatkan agar antar lembaga jangan ‘saling menyikut’ dan tetap fokus pada kewajiban dan tanggung jawab yang diamanahkan. Ia menilai, jika antar lembaga justru fokus menjatuhkan lembaga lainnya, mereka akan lupa pada kewajiban dan program kerja yang dicanangkan. “Harapannya koalisi antara DPM dan BEM akan menjadi koalisi ideologi, agar terjadinya kesinergian antar lembaga,” tegas Iwan.

Menanggapi isi program kerja dan lokakarya, Edius mengatakan bahwa program kerja yang diatur telah dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Dengan program kerja ini, ia berharap BEM dapat lebih produktif, dan mampu mendorong terwujudnya visi Unila. “BEM U bisa menjalankan program kerja dengan rekomendasi yang telah disampaikan dengan produktif yang berlandaskan konstitusional dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa demi menuju Top Ten University,” harapnya.

Oleh: Kalista Setiawan

Penyunting: Wawan Taryanto

Exit mobile version