Menelisik Budaya Feodal di Lingkungan Kampus, LSSP Cendikia Adakan Diskusi

Foto : Teknokra/ Naura Dhiya
112 dibaca

Teknokra.co : Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Lingkar Studi Politik (LSSP) Cendikia, menggelar diskusi bertajuk “Dari Ilmu ke Kuasa: Menelisik Budaya Feodal di Lingkungan Kampus” di Taman Fisip Universitas Lampung (Unila) pada Kamis, (08/05). Diskusi ini menghadirkan dua pemateri, Purwanto Putra dan Vito Frasetyo merupakan dosen Fisip Unila. Diskusi ini diadakan untuk mengupas praktik feodalisme di lingkungan kampus maupun pendidikan agar dapat mencegah budaya feodal yang terus terjadi hingga saat ini.

Vito Frasetyo sebagai Dosen Fisip Unila menegaskan agar dapat menunjukkan sikap perlawanan terhadap feodalisme dengan pendidikan yang melawan.

“Pendidikan awal yang dimaksudkan itu adalah pendidikan untuk melawan. jadi alat melawan, pendidikan itu. Jadi cobalah tunjukkan perlawanan dalam diri kalian terhadap sikap-sikap feodalisme,” jelasnya.

Lebih lanjut, Purwanto Putra selaku dosen Fisip Unila menuturkan jika ingin menghapus praktik feodalisme di lingkungan kampus, harus dimulai dari kelas-kelas terlebih dahulu.

“Ketika mahasiswa lebih pintar dari dosennya diam saja. Itu contohnya menghapus feodalisme, jika ingin menghapus feodalisme ya dimulainya dari kelas,” tuturnya.

Sementara itu, Firza Hapid (Ilmu Pemerintah ’23) selaku koordinator Lingkar Studi Politik (LSSP) Cendikia mengujarkan untuk merubah budaya feodal tidak dapat diharapkan dari satu pihak saja, namun seluruh elemen yang terlibat dalam universitas.

“Feodalisme di Universitas itu berakar dari semua masalah yang kita alami. Kekhawatiran kita bersama tentang maraknya budaya feodalisme di Universitas. Merubah budaya feodal ini tidak bisa kita harapkan dari satu pihak saja, namun seluruh orang yang terlibat dalam universitas, mahasiswa maupun pihak kampus,”ujarnya.

Ia juga menambahkan, bahwa butuh usaha dan juga kesadaran agar budaya feodal dapat dicegah.

“Saya rasa kita butuh usaha lebih dari ini. Kampus untuk dapat menghapus budaya ini tapi kita juga harus mengutamakan kesadaran semua agar budaya feodal ini dapat dicegah,” pungkasnya.

Exit mobile version