Pagelaran “The legend of Radin Intan II” Warnai Hari Sumpah Pemuda

Salah satu penampilan dalam pagelaran "The Legend of Raden Inten II", foto: Teknokra/Sintia Enola Tambunan
521 dibaca

Teknokra.co: Peringati hari sumpah pemuda, Sanggar Seni Nuvusa Etnika menggelar Pertunjukan Sendratari “The legend of Radin Intan II”, yang diadakan di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila), Jumat, (28/10).

Ketua Pelaksana, Riko Febrian mengungkapkan bahwa Pertunjukan tersebut digelar untuk mengingatkan Kembali tentang sosok pahlawan dari Lampung yang berjasa dalam perjuangan bangsa, sekaligus mengenalkan budaya Lampung.

“Pertunjukan ini juga bukan cuman tentang Pahlawan Lampung tetapi menunjukkan tentang pendidikan, budaya dan seni yang ada di Lampung,” ungkapnya.

Nurul Utami, Manager Project Pertunjukan Sendratari memilih Tema “Diligent of Raden Intan II” yang dikemas dengan elemen budaya untuk menarik perhatian generasi muda.

“Ini anti-mainstream banget ya, ditengah konser musik modern yang banyak dan kita ingin menggebrak acara ini, dan Alhamdulillahnya acara ini pecah dan dikunjungi 2000 orang lebih yang nonton acara etnik,” ujarnya.

Ia berharap agar pesan dalam pertunjukan tersebut dapat dipahami oleh anak muda. Tak hanya itu, ia juga berambisi untuk Kembali menggelar acara serupa di tahun-tahun berikutnya.

“(semoga) acara ini berlanjut terus setiap tahunnya, dan temanya berganti-ganti. Kami akan mengangkat etnik sebagai budaya yang akan kita kenalkan ke seluruh Indonesia,” harapnya.

Adinda Putri Maharani, salah satu Penari Daerah Lampung dari Sanggar Garuda Balasati, menjelaskan bahwa tarian yang dilakukan oleh timnya disebut sebagai tarian “Muli lapah Kiyama” dari daerah Lampung Selatan.

Selama kurang lebih satu bulan, ia dan rekan-rekannya melakukan persiapan untuk menggelar tarian tersebut. Seperti halnya tema acara, tarian yang dibawakan juga mengandung pesan nasionalisme.

“Makna dari tarian ini  perjuangan Sumpah Pemuda, dengan ini kita lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan agar kita bisa tetap berkarya, tetap bisa bangkit dari keterpurukan,” jelasnya.

Salah satu tamu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Kota Bandar Lampung, Mochammad Sadam mengaku tertarik dengan pertunjukan yang dihadirkan. Ia juga berharap pertunjukan serupa dapat digelar Kembali tahun depan.

“Semoga untuk tahun depan menjadi lebih baik lagi, karena hal ini mengangkat unsur budaya khususnya Lampung agar Generasi muda seperti kita mengerti Budaya Lampung ini,” katanya.

Penulis: Sintia Enola TambunanEditor: Arif Sanjaya
Exit mobile version