Permatep Berdayakan Warga Suko Binangun Buat produk Dari Limbah Singkong

876 dibaca

teknokra.com: Persatuan Mahasiswa Teknik Pertanian (Permatep) Unila melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan produk bernilai tambah berbasis tanaman singkong. Bertempat di desa Suko Binangun, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah, dalam kegiatan ini masyarakat diberi pelatihan mengenai bagaimana cara mengelola limbah pertanian yaitu batang singkong menjadi briket bahan bakar non batubara, papan komposit, pakan ternak dan pupuk organik. Serta ubi singkong yang dapat dijadikan keripik singkong dan masker kecantikan.

Dalam pelatihan ini, masyarakat juga dikenalkan dengan alat rabakong dan vacum frying. Alat Rabakong atau alat perajang batang singkong merupakan alat pencacah limbah biomassa batang singkong. Alat ini dapat membantu petani dalam pembuatan pakan ternak, pembuatan pupuk organik, pembuatan briket batubara dan non batubara dan pembuatan papan komposit dari hasil olahan perajangan batang singkong.

Sementara Alat vacum frying adalah alat penggorengan dengan metode vakum di mana digunakan untuk bahan-bahan dengan kadar glukosa tinggi, kadar air tinggi ataupun bahan bahan berprotein. Pada kesempatan kali ini, Permatep menggunakan alat vacum frying untuk penggorengan umbi singkong dimana ada beberapa proses didalam pembuatan keripik singkong tebal. Proses pencucian, perebusan, pemotongan bentuk keripik tebal dan penggorengan dengan vacum frying serta penghilangan minyak dengan alat spinner.

Selain itu untuk membekali keterampilan dan kemampuan mitra dalam membaca potensi dan peluang kebutuhan produk turunan yang dihasilkan (briket, papan komposit, keripik dan masker singkong) dilakukan peningkatan motivasi masyarakat tentang spirit kewirausahaan.

Dosen pendamping kegiatan PHP2D, Ir. Sandi Asmara mengatakan pembuatan produk turunan dari umbi singkong dengan pemanfaatan alat vaccum Frying untuk pembuatan keripik singkong tebal merupakan solusi alternatif atas masalah masyarakat terhadap murahnya harga singkong di pasaran. Serta ketidakberhasilan masyarakat mengatasi margin harga dengan pabrik tepung yang ada di Kabupaten Lampung Tengah.

“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi warga desa Suko Binangun dan program ini juga bisa berlanjut sampai bisa menjadi desa mandiri untuk pengolahan limbah pertanian untuk meningkatkan perekonomian masyarakat”, ujarnya.

Diketahui Permatep berhasil mendapat pendanaan Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) 2021 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Melalui dana tersebut, Permatep melakukan pembinaan pada warga desa Suko Bangun tentang limbah singkong. Desa Suko Binangun sendiri memang dikenal sebagai desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani singkong. Namun sayangnya limbah singkong yang dihasilkan menurut para petani di Desa Suko Binangun cukup menggangu dan menyulitkan mereka dalam penanganannya seperti menjadi sarang hama dan mencemari lahan yang akan ditanami.

Rilis

Exit mobile version