Teknokra.co: Pimpinan berbagai Fakultas serta mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menghadari sosialisasi program Erasmus+ milik Uni Eropa melalui zoom meeting pada Rabu (30/3). Sosialisasi tersebut membahas mengenai peluang pertukaran dosen dan mahasiswa Unila ke Benua Eropa yang didanai oleh Uni Eropa (EU).
Delegasi EU, Destriani Nugroho yang juga menjadi presentator mengungkapkan program Erasmus+ merupakan salah satu program hibah dari Uni Eropa untuk bisa menjalin kerja sama meningkatkan aksesibilitas pertukaran pelajar atau staf pengajar ke negara mitra dengan proses yang tidak begitu rumit.
“Program Erasmus+ ini sangat mudah didapatkan, tinggal kerja sama dan usaha setiap jurusan atau fakultas masing-masing saja,” ungkapnya.
Menurut Destriani, hal penting yang harus dipersiapkan Unila dalam mengikuti program Erasmus+ EU di tahun depan adalah dengan mendaftar secara legal dan terdaftar di layanan otentikasi komisi Eropa.
“Dari sekarang Unila perlu terdaftar dan memiliki 9 digit PIC (Participant Identification Code) melalui registrasi secara online ke layanan European Commission Authentication Service,” jelasnya.
Kemudian, Unila juga perlu menjalin kemitraan dengan universitas yag ada di eropa yang nantinya akan menjadi tujuan pertukaran pelajar dan dosen.
“Cari dulu mitra untuk mendapat capability building dengan menghubungi pihak Universitas di Negara Uni Eropa yang akan dituju, sampaikan minat Unila untuk menjalin kerja sama,” lanjutnya.
Dalam presentasinya, Destriani juga menjelaskan kemudahan yang didapatkan oleh Unila dalam mengikuti program tersebut.
“Unila masuk ke dalam strand 1 untut mendapat kerja sama dengan negara EU, menajalin kerja sama ini tidak perlu ada MUA hanya perlu menandatangani proposal yang sudah diurus sebelumnya,” jelasnya.
Adapun yang dapat mengikuti program pertukaran pelajar, yaitu; mahasiswa sarjana, master, atau doktoral yang terlebih dahulu terdaftar di HEI (Higher Education Institutions), nantinya para peserta akan mengikuti program magang dan pendidikan.
