Warna Kisah Tiga Tahun Padli-Wandi Pimpin AJI Bandar Lampung

277 dibaca

teknokra.co: Padli Ramdan dan Wandi Barboy Silaban telah rampung nakhodai Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, Kamis (22/6).Tiga tahun menjabat (2016 – 2019) berbagai warna kisah menghiasi kepemimpinan dua Jurnalis Lampung Post tersebut .

Padli pun mencoba mengenang berbagai momen. Salah satunya, saat bermain kartu untuk menghilangkan penat setelah melaksanakan kerja-kerja jurnalistik.

“Kalau kalah saat main, itu hukumannya minum air putih banyak-banyak. Kalau tidak pakai helm sambil jongkok tuh mainnya. Terus ngomong ngalur-ngidul dari yang serius sampai bercanda, ” Padli sembari tertawa mengingatnya.

Namun, terdapa pula hal yang membuat sedih pria model rambut belah tengah itu. Seperti, hilangnya motor anggota AJI saat parkir di Sekretariat.

Ditambah lagi, Sekretariat pernah dibobol maling. Akibatnya, membuat kehilangan barang berharga pengurus.

“Laptop, handphone, dan uang pengurus hilang. Terus, dompet Andi juga itu momen sedihnya,” ingatnya.

Tak sekadar itu, Mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) UKPM Teknokra juga punya tugas mengamalkan Tri Panca AJI. Ihwal bidang advokasi, misalnya yang menangani kekerasan wartawan harus kuat menahan godaan.

“Selama proses banyak godaan damai, deal-dealan untuk diminta tak proses hukum. Akan tapi, tetap kita tolak karena independen,” ungkapnya.

Lanjut Padli, tantangan jurnalis kini ditambahnya beban kerja, tapi gaji tidak. Selain, mencari berita terdapat bisnisnya.

Makanya, terkadang ada oknum narasumber yang marah-marah. Lalu, minta sikap AJI menangani itu. Padahal, tidak sedang cari berita. Tapi sedang usaha terselebungnya, sehingga tak patut dibela.

“Indeks kemerdekaan pers perlu diperhatikan lagi dan AJI hanya membela jurnalis yang bekerja profesional sesuai etik jurnalistik,” tegasnya.

Pemimpin ketujuh AJI Balam ini juga bersyukur pengurus saat dimasanya tak ada pengaduan pelanggaran etik jurnalistik anggotanya. Namun, terdapat pungurus yang keluar karena keterima aparatur negeri sipil (ASN), humas, dan tidak menjadi jurnalis lagi. “Kini terdapat 41 anggota AJI,” katanya.

Selain itu, Ia merangkul Aliansi Pers Mahasiswa (APM) Lampung. Caranya libatkan diskusi, pelatihan, dan nonton bareng film jurnalistik.

Serta, membantu pewarta mahasiswa bila terdapat ancaman atau kekerasan. “Wartawan Teknokra juga pernah mengalami oleh oknum mahasiswa hukum Unila karena pemberitaan lalu berikan sikap,” ujarnya.

Pengabdian Suaminya Anastasia Agustiarini di AJI Balam membuatnya juga tambah pengalaman dan relasi secara pribadi. Ia berkesan, dapat ikut acara World Press Fredom Day 2017 silam dan kumpul bareng AJI Indonesia.

Kini, Ayah satu anak ini akan meninggal Sai Bumi Ruwa Jurai untuk ke Papua, Juli mendatang. Ia berpesan kekeluargaan AJI Balam diharapkan terus dijaga.

“Kita di AJI bukan karena gaji, ada fasilitas mewah, materi yang diincar. Kita kumpul di AJI tulus untuk merawat jurnalisme di Lampung,” ungkapnya.

Sedangkan untuk kepengurusan baru, Padli sampaikan dua kata. “Tetap Semangat,” tutupnya.

Konferensi Kota ke VIII AJI Balam hasilkan pemimpin baru Hendry Sihaloho (duajurai.co). Lalu, Sekretrarisnya Dian Wahyu Kusuma (Lampung Post) untuk masa bakti (2019-2022).

Laporan: Alfanny Pratama

Exit mobile version