Mostrolibo Si Pengangkut Sampah

326 dibaca

teknokra.co :Setiap harinya, sampah buangan manusia semakin bertambah. Tempat pembuangan yang masih belum memadai mempunyai masalah tersendiri dan menimbulkan berbagai bibit penyakit.

Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan bahkan tidak jarang yang membuangnya ke sungai dann laut. Sampah yang hanyut di sungai maupun di laut sering kali meresahkan karena adanya dampak negatif yang akan ditimbulkan. Seperti laut di Pulau Pasaran dan sungai sungai yang ada di kota Bandar Lampung, sampah yang ada di sepanjang sungai dan tepian laut membuat keresahan bagi warga sekitar, keresahan itulah yang membuat Dosen Teknik Elektro untuk membuat sebuah terobosan berbasis ekonomis.

Sri Ratna Sulastri mengusulkan dua mahasiswa bimbingannya untuk dapat membuat alat yang dapat mengambil sampah sampah di sungai sebagai tugas akhir. Merasa diberi amanah, Muhammad Jerry dan Yudi Eka Putra bertekad untuk mencari tahu tugas yang dimaksud sang dosen. Banyak literatur yang mereka temukan, namun yang paling menarik bagi mereka adalah kapal pengangkut sampah di India. Cara kerja , desain dan perakitan yang sederhana namun menarik dan fungsional menjadi salah satu pertimbangan untuk mereka. Tak mau bergantung pada literatur, kedua Mahasiswa Teknik elektro 2010 tersebut membuat kapal pengangkut sampah yang lebih modern dengan kemampuan pengangkutan lebih baik.

Untuk mendapatkan dana, Yudi dan Jerry membuat kelompok dari teman angkatannya di jurusan Teknik Elektro. Kelompok yang terdiri dari Muhammad Jerry, Yudi Eka Putra dan Andri Gunawan kemudian mengajukan proposal ke dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) tahun 2014. Mereka menamakan projek mereka sebagai Monstrolibo, yakni akronim dari Monster of River and Litter Roboboat, sesuai dengan fungsinya untuk mengangkut sampah di sungai secara otomatis.

Sri Ratna Sulastri, dan Kusmiyanto yang juga penjaga laboratorium turut ikut andil dalam design perancangan kapal. Dalam sebulan badan kapal berbentuk boat dengan ukuran 100×60 cm yang terbuat dari tripleks berlapis resin dan bercatkan cat kapal selesai dibuat. Desain ini jauh lebih modern dibandingkan dengan contoh yang di India yang berbentuk sampan dan terbuat dari sterofoam berukuran kecil. Dana yang mereka dapatkan dari pengajuan proposal yaitu 7 juta. Lama dalam berproduksi menjadi kendala bagi mereka karena perlu 2 minggu untuk mendatangkan setiap komponen mesin kapal dari Hongkong. Begitu juga dengan pengetahuan tentang perkapalan yang masih sangat awam membuat mereka belajar merancang, mengukur, memperhitungkan bahan dan program dari awal. Tahap pertama selesai dalam waktu 6 bulan, kapal pengangkut sampah dengan menggunakan remot ini sebenarnya berisi mesin kapal motor Brushless 620 KV, dengan penggeraknya motor Servo Cordi 16 Kilo, putaran balingbaling mencapai 6200 KV yang diatur oleh Electronic Speed Control (ESC) dan baterai Lippo 6S 20 Ampere.

Cara kerja monstrolibo ini menggunakan perintah dari remot helikopter mainan, dikirimkan melalui sinyalsinyal yang kemudian diterima oleh receiver. vb, ini memiliki 2 chanel perintah. Chanel pertama untuk menggerakan motor Brushless yang berfungsi untuk menggerakan kapal maju dan mundur. Chanel kedua untuk menggerakan motor Servo, yang berfungsi untuk menggerakkan kapal berbelok ke kiri maupun ke kanan. Kapal yang sudah diprogram selanjutnya diarahkan ke target yaitu sampah yang akan diambil, dengan menggunakan jaring yang terpasang di kapal sepanjang 120 cm, kapal ditabrakkan langsung ke sampah sehingga sampahsampah tersebut masuk kedalam jaring kapal, seperti halnya menangkap ikan menggunakan kapal nelayan. Kapal ini sebenarnya masih dalam proses pengembangan. Hasil akhirnya, tanpa harus menggunakan remot kapal dapat bergerak sendiri sesuai petunjuk dari kamera yang terpasang secara otomatis direncanakan selesai pada akhir Agustus tahun ini. “Kita tak perlu repot untuk menggerakkan dan mengarahkan kapal, tinggal taruh saja di sungai yang bersampah”, ujar Andri.

Laporan : Wawan Tariyanto

Exit mobile version