6 Kukang Sumatera Dilepasliarkan di Kawasan Hutan Batu Tegi

Foto: Pelepasan Kukang Sumatera di Kawasan Hutan KPHL Batu Tegi, Senin, 25 Juli 2022. Andre Prasetyo Nugroho.
820 dibaca

teknokra.co : International Animal Rescue (IAR) bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, BKSDA Lampung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batu Tegi melepasliarkan enam individu kukang Sumatera (Nycticebus coucang) hasil rehabilitasi di Kawasan Hutan KPHL Batutegi, Blok Way Rilau Resor, Way Sekampung, Kabupaten Tanggamus, pada Senin (25/07).

Keenam kukang sumatera tersebut berjenis kelamin betina sebanyak 3 ekor yaitu Bernama Tigan, Murphy, dan Anjay. Sementara kukang berjenis kelamin jantan sebanyak 3 ekor yaitu bernama Sukhoi, Lulu, dan Terserah.

Plt Kepala Balai BBKSDA Jawa Barat Himawan Sasongko, menjelaskan jika kukang ini didapat dari berbagai macam cara. Seperti Tigan adalah kukang serahan dari BBKSDA Jawa Barat pada November 2021. Sedangkan kukang bernama Murphy merupakan  serahan dari BBKSDA Jawa Timur pada bulan dan tahun yang sama.

“Keduanya merupakan kukang yang diselamatkan dari kasus pemeliharaan ilegal satwa liar dilindungi oleh warga,” katanya, Senin, 25 Juli 2022.

Lanjutnya, Lulu adalah kukang yang diselamatkan oleh BBKSDA Jawa Barat SKW I Serang dari perdagangan satwa liar ilegal pada November 2013. Ketiganya dititiprawatkan di pusat rehabilitasi satwa Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kukang lainnya yakni Anjay, Sukhoi, dan Terserah merupakan kukang sumatera yang direhabilitasi sejak bayi di pusat rehabilitasi satwa Yayasan IAR Indonesia Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Sukhoi mulai dirawat sejak 14 Mei 2012. Kemudian, Anjay dan Terserah masing-masing mulai dirawat sejak 9 Juni 2020 dan 14 Maret 2021,” jelasnya.

Ia berharap satwa ini akan beradaptasi dengan baik di habitatnya di Kawasan Hutan Lindung Batut Tegi serta berkembangbiak di masa depan.

“Kawasan Hutan KPHL Batutegi dinilai memenuhi persyaratan yang diperlukan seperti karakteristik habitat, yaitu berupa hutan campuran, hutan dataran rendah dengan gugus perbukitan yang mempunyai struktur dan komposisi yang beragam,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Program IAR, Karmele Llano Sanchez mengatakan dengan pelepasliaran kukang Sumatera habitatnya, dapat terus menjaga alam dan terutama hutan supaya makin banyak rumah tempat satwa-satwa liar itu bisa kembali pulang.

“Dukungan dari pemerintah, terutama dalam hal ini pihak BBKSDA Jawa Barat, BKSDA Bengkulu dan KPH Batutegi Lampung sangat kami apresiasi dan semoga makin banyak pihak-pihak pemerintah dan masyarakat bisa terlibat dalam kegiatan semacam ini.” Pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 + thirteen =