Teknokra.co : Lampung Geh Academy berkolaborasi dengan Berdine Project menggelar kelas People vs System bertema “Bagaimana Penggunaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam Perspektif Ilmiah” di Gedung Inkubitek, Universitas Darmajaya pada Selasa, (17/6).
Pemimpin Redaksi Lampung Geh, Dian Wahyu Kusuma menyampaikan, bahwa AI dapat menjadi sumber kekhawatiran sekaligus peluang. Menurutnya, diskusi ini penting sebagai ruang anak muda untuk membahas isu teknologi secara kritis.
“AI bisa jadi ancaman, keresahan, atau bahkan rasa senang. Tapi dari situ, mahasiswa dituntut untuk belajar dan adaptif dalam penggunaan teknologi,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa generasi muda perlu melek terhadap perkembangan teknologi.
“Mahasiswa harus melek teknologi. Anak-anak Gen Z lebih adaptif terhadap kegiatan berbasis teknologi, tapi tetap ada ancamannya juga,” tambahnya.
Pindo Saputra selaku pemateri dari Lampung Geh memaparkan cara penggunaan AI yang etis, khususnya dalam dunia akademik. Ia menekankan pentingnya menjaga orisinalitas dalam karya tulis.
“AI untuk karya ilmiah itu secara etika menjadi isu penting. Dalam sebuah tulisan, kita perlu mempertanyakan: bisa nggak kita bertanggung jawab terhadap orisinalitas karya itu?” jelasnya.
Budi perwakilan dari Berdine Project, turut memberikan penekanan pada dampak penggunaan AI dalam penulisan ilmiah. Ia menyoroti risiko ketergantungan terhadap teknologi dalam proses berpikir kritis.
“Kalau tidak digunakan dengan bijak, AI justru bisa mengurangi kemampuan berpikir kritis dan analisis mahasiswa. Karya ilmiah seperti skripsi dan tesis harus tetap dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.
