Teknokra.co : Aksi pencurian sepeda motor terjadi di kawasan parkir belakang Fakultas Teknik (FT) Jurusan Teknik Kimia, Universitas Lampung (Unila), pada Jumat malam sabtu (22/8). Kejadian ini diperkirakan berlangsung sekitar pukul 18.15 WIB dan sempat membuat panik sejumlah mahasiswa yang berada di sekitar lokasi.
Menurut keterangan saksi mata, yaitu Adi selaku penjaga gedung Teknik Kimia menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika sekelompok mahasiswa melihat aktivitas mencurigakan melalui grup komunikasi internal mereka. Mereka menginformasikan bahwa ada seseorang yang terlihat mencurigakan sedang berada di dekat area parkir kendaraan jurusan.
“Nah, saya liat grup himpunan mereka ini dibilang ada orang mencurigakan di dekat motor, parkiran. Orang mencurigakan itu kayak lagi ngotak-ngotik motor. Yang tahu itu langsung teriak maling,” ujarnya.
Pelaku diketahui sempat melarikan diri ke arah jalan raya, di mana sudah ada rekannya yang menunggu. Namun, beberapa mahasiswa yang sedang berolahraga turut membantu upaya pengejaran.
“Saya langsung lari aja sih. Lari sampe parkiran. Orang itu lari juga. Udah ada temennya yang nunggu di sana. Seberang jalan situ. Berdua kan dia. Dia langsung dikejar. Terus gak lama ada yang olahraga lah. Nah, olahraga itu membantu juga sih. Bantu nangkep juga,” tambahnya.
Saat kejadian berlangsung, para mahasiswa tersebut tengah mempersiapkan alat-alat untuk acara “EXCESS” yang akan digelar oleh Jurusan Teknik Kimia.
“Di gedung ini cuma nyiapin alat-alat yang mau dibawa ke fakultas, mereka ada acara EXCESS,” ungkapnya.
Menurut keterangan dari pihak keamanan kampus, yaitu Akawan, selaku Komandan Satpam Unila menyebut pelaku berjumlah dua orang. Salah satu dari mereka berhasil diamankan oleh mahasiswa dan satpam setelah dilakukan pengejaran, sementara satu pelaku lainnya berhasil melarikan diri dengan membawa sepeda motor curian.
“Kedua pelaku sempat dikejar oleh adik-adik mahasiswa dari arah Teknik Kimia. Salah satu pelaku tertangkap di sekitar portal kampus dan langsung diamankan oleh Satpam kami, pak Setiawan,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan adanya kunci letter T sebagai barang bukti yang didapatkan dari tangan pelaku.
“Nah, jadi pelaku itu membawa kunci letter T, satu mata terpasang, dan ada satu lagi, jadi ada dua mata, dan barang bukti nya sudah kami amankan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Akawan menjelaskan keterangan dari pelaku bernama Satria yang telah diamankan oleh pihak sektor kepolisian kedaton mengaku melakukan aksinya bersama dengan adik sepupunya bernama Deni. Pelaku juga mengaku berasa dari Negara Batin (Jabung), Lampung Timur.
“Pelaku yang ditangkap ini gak tau identitasnya apa, tapi yang dia mengaku bernama Satria, dan yang berhasil kabur itu namanya Deni, dia bilang dari Negara Batin, Lampung Timur” jelasnya.
Ia juga menambahkan pernyataan perihal kendaraan yang belum diketahui pemiliknya.
“Kemungkinan korban belum menyadari motornya hilang, apalagi besok ada acara wisuda. Kami juga sudah menghimbau mahasiswa untuk tidak parkir sembarangan,” tambahnya.
Akawan mengimbau bagi seluruh mahasiswa Universitas Lampung untuk memarkirkan kendaraan dengan tertib dan pada tempatnya.
“Kami menghimbau buat adik-adik mahasiswa untuk parkir kendaraan pada tempatnya dan tidak parkir sembarangan. Kami tidak bisa mengawasi setiap menit dan setiap sudut. Jangan lupa juga untuk menambahkan kunci ganda agar lebih aman,” tegasnya.
Wakil komandan Satpam, yaitu Jasman ikut berkomentar bahwasanya selama ini, pihak keamanan kampus telah berupaya menjaga keamanan dengan sumber daya terbatas. Ia juga menyebutkan jumlah mahasiswa yang mencapai lebih dari 40.000 orang menjadi tantangan besar bagi pihak keamanan Unila.
“Kami satpam Unila jumlahnya terbatas, sedangkan mahasiswa jumlahnya lebih dari 40 ribu orang, terlebih lagi setiap fakultas sangat luas, kami selalu mengusahakan untuk menjaga keamanan,” ujarnya.
Ia berharap agar mahasiswa mentaati aturan tertib berkendara dan parkir kendaraan yang berlaku secara tertulis maupun tidak tertulis.
“Kami selalu mengusahakan yang terbaik untuk menjaga keamanan Unila, kami minta tolong juga kepada mahasiswa untuk mentaati peraturan yang ada,” harapnya.
