teknokra.co: Teater Satu Lampung menyelenggarakan launching buku Catatan Proses Kreatif Aktor Teater Satu “Di Balik Terang Cahaya”dan kumpulan naskah drama Teater Satu “Orang-Orang Setia” (28/1).
Launching buku ini disajikan bersama pementasan lakon “Orang-Orang Setia” karya dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung yang juga ketua pelaksana pentas Teater Satu, Iswadi Pratama.
Acara ini merupakan acara puncak dari serangkaian program yang dilaksanakan sejak Oktober 2015 lalu. Program tersebut di antaranya adalah renovasi rumah budaya dan serangkaian workshop yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 29 Desember 2015. Program ini mendapatkan bantuan sosial fasilitas rumah budaya nusantara pada tahun 2015 lalu dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Program ini bertujuan untuk memberikan pencerdasan khususnya bagi para komunitas seni yang ada di Lampung. Oleh sebab itu, Desember lalu, Workshop telah sukses dilaksanakan selama sepuluh hari. Mulai dari workshop keaktoran, penyutradaraan, manajemen, artistik, dan kepemimpinan, yang masing-masing selama dua hari.
Workhsop keaktoran dan kepemimpinan diisi oleh Iswadi Paratama. Sedangkan workhop penyutradaraan oleh aktor, sutradara, dan penyair Lampung, Ari Pahala Hutabarat. Workshop manajemen oleh kritikus dan penyair lampung, A. J. Erwin. Dan workshop manajemen oleh dosen STSI lain, Joko Kurnain.
Workshop-workshop ini dihadiri oleh kelompok teater yang ada di Lampung, dengan peserta melebihi quota. “Saya jadi sadar, ternyata selama ini sangat banyak yang belum saya tahu.” Komentar salah seorang peserta asal Metro.
Melalui program ini, Teater Satu berharap tidak sekedar menjadi event yang segera dilupakan setelah program selesai. Namun juga terus berkelanjutan sehingga didapatkan sinergitas antara kelompok seni demi membangun kualitas kesenian yang tak hanya di Lampung namun juga di Indonesia.
Selain launching buku, diakhir pementasan, Teater Satu juga mengumumkan pembukaan gedung pertunjukkan secara resmi untuk umum. “Siapapun nanti boleh pakai gedung ini, baik untuk teater, puisi, atau untuk latihan lain,” ujar Ismadi.
(rls)
Beikut adalah foto-foto kegiatan:
