Lebih Dalam Bahas Jurnalisme Investigasi

253 dibaca

img_2332teknokra.co: Jurnalisme investigasi menjadi salah satu materi dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Nasional (PJTN) Teknokra Jejama 2016 UKPM Teknokra Universitas Lampung, Minggu (16/10/2016).
Pemberian materi yang berlangsung pada hari kedua PJTN ini membahas tentang jurnalisme investigasi oleh redaktur koran harian Tempo Ahmad Nurhasim. Menurutnya investigasi merupakan reportase dengan cara yang tidak biasa karena dalam investigasi, berita merupakan apa yang seseorang ingin tekankan pada khalayak di suatu tempat. Selain itu proses investigasi membutuhkan waktu yang panjang, informasi yang mendalam dan sumber yang lengkap.
Alasan legal dan mendasar adanya jurnalisme investigasi adalah publik berhak tahu atas segala peristiwa yag bisa mempengaruhi kehidupan mereka termasuk salah satu diantaranya adalah undang-undang pers yang melindungi hak-hak pers, penguasa bisa menyelewengkan pengaruh (kekuasaan) mereka, jurnalis berkewajiban mengawasi penguasa menjalani janji politik mereka dan mereka yang abuse of power, tak memenuhi kewajibannya pasti menyembunyikan fakta.
Ahmad juga menerangkan kepada peserta ihwal perbedaan antara investigatif dengan liputan mendalam. Menurut Ahmad, pada investigasi sudah pasti merupakan liputan mendalam sementara liputan mendalam belum tentu investigatif. Perbedaan yang lain, dalam liputan mendalam, suatu informasi yang dikatakan oleh sumber pasti ditelan mentah-mentah, sedangkan tidak terjadi hal yang sama pada investigatif. Dalam pencarian bahan, liputan mendalam dan liputan investigatif bisa memakai metode yang sama termasuk metode penyamaran identitas. Ahmad menuturkan jika reportase membahas berita hanya di bagian permukaan, lain hal dengan investigasi yang membahas berita dengan cara mengguncang atau membantah atau menolak ataupun memperkuat suatu informasi. Dalam investigasi, jika terjadi error baik internal maupun eksternal akan mendapatkan sanksi.
Dalam melakukan investigasi terdapat tahap awal berisi pertanyaan-pertanyaan dasar 5W+1H, selanjutnya dilakukan hipotesis, membuat Term of Reference (TOR), mencari bahan, mencari narasumber, membuat rencana penyajian, deadline, dan anggaran.

 

Laporan: Ardah Mahadasari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen − fourteen =