teknokra.co: Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Adi Prasetyo menyebutkan, Media sosial tidak masuk dalam produk jurnalistik. Hal ini diutarakannya dalam seminar Literasi Media Massa Kekinian di Academic Center UIN Raden Fatah Palembang, Senin (7/5).
Seminar yang dimotori Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Kota Palembang bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Sumatera Selatan (FKPMS) merupakan rangkaian acara Festival Media Sriwijaya yang berlangsung 7-8 Mei. Acara ini turut dihadiri Sekjen AJI Indonesia Revolusi Riza, dan Blogger asal Palembang Nike Andaru.
Stanley-panggilan akrab Yosep- menyebutkan, Media terdiri dari Media konvensional: media cetak, radio, televisi dan media baru: media daring dan streaming. Selain itu ada media sosial yang tidak termasuk produk jurnalistik.
Ia juga membahas perbedaan pers dan media sosial. Menurutnya, mulai dari hasil, cara produksi, kerja, tanggung jawab, batasan, pengelola, identitas, cara penyampaian pesan dan sumber yang digunakan semuanya berbeda. “Jangan anggap produk media sosial itu berita, karena itu sebatas informasi saja. Berita pasti sumbernya jelas, dan ada pertanggungjawaban, berbeda dengan media sosial,” jelasnya.
Revolusi Riza berharap kegiatan ini bisa memberikan literasi terhadap masyarakat. “Jadi diharapkan publik akan tahu mana berita yang sesuai kaidah jurnalistik dan mana berita yang sampah,” jelasnya.
Laporan: Faiza Ukhti Annisa
