teknokra.co : Pemahaman yang sama antar media terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM), hak-hak perempuan dan anak menjadi aspek penting bagi jurnalis. Para peserta diajak untuk mendukung dan membuat pemberitaan yang peka dan adil gender.
Menurut Budisantoso, tidak semua fakta terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diangkat menjadi sebuah berita. “Setelah mendapat informasi, kita harus cek kebenaran informasi itu sendiri. Jika tidak, lebih baik dibuang. Kalaupun informasi itu benar kita harus investigasi langsung,” jelasnya.
Bowo (Suara Pedia), sebagai peserta berharap media bisa lebih mementingkan perasaan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Meskipun, isi berita yang mencantumkan identitas korban banyak dicari oleh para pembaca (netizen). “Media bisa lebih mengedepankan etika-etika jurnalistik. Sebaiknya nama, alamat, dan kronologis kejadian lebih di samarkan, tidak terang-terangan di publish,” katanya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) menggelar sosialisasi partisipasi media dalam pemberitaan yang responsif gender dan ramah anak ini, digelar di Hotel Horison, Kamis (22/8). Redaktur Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Lampung, Budisantoso Budiman menjadi salah satu pemateri kegiatan tersebut.
Laporan : Nofia Mastuti
