Agribisnis Tambah Mata Kuliah Wajib Tahun 2016

253 dibaca

teknokra.co: Loka karya Kurikulum Program Studi Agribisnis Unila pada Rabu (16/3) di Aula Fakultas Pertanian tawarkan keterbaruan. Berbeda dari kurikulum sebelumnya, tahun 2016 hingga 2020 mendatang, program studi agribisnis menyajikan lebih banyak mata kuliah wajib. Seperti penambahan mata kuliah wajib, Pengantar Sistem Agribisnis dan Dasar-dasar Bisnis di semester dua.

Penggabungan dua mata kuliah pilihan juga dilakukan. Mata kuliah Produksi Tanaman Hortikultura dan Produksi Tanaman Pangan yang semula pilihan, menjadi mata kuliah wajib Produksi Pangan dan Hortikultura di semester empat. Hal serupa juga terjadi pada mata kuliah pilihan Produksi Tanaman Perkebunan dan Produksi Tanaman Kehutanan yang sebelumnya berada di semester empat, menjadi mata kuliah wajib Produksi Tanaman Perkebunan dan Kehutanan di semester lima.

Dihadiri dosen agribisnis, birokrat, dan beberapa mahasiswa agribisnis angkatan 2012-2015, kegiatan ini ditujukan untuk mencapai visi program studi agribisnis yaitu “Pada Tahun 2025 Menjadi Program Studi Unggul dalam Menghasilkan Sumber Daya Manusia Berdaya Saing Global untuk Mengembangkan Agribisnis Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

Rencana draf kurikulum 2016-2020 memang sudah dimulai sejak Januari lalu. Ketua jurusan Agribisnis, F.E Prasmatiwi mengaku tujuan loka karya adalah mencari rangkuman kurikulum dengan mendatangkan stakeholder. Hadir sebagai narasumber, Abdul Hamid (Sekjen Asosiasi Agribisnis Cabe Indonesia), Musawir Subing (Pengusaha Bua Naga di Lampung Tengah), Henny Christyanti (Great Giant Pinapple), Triyanto (Konsultan Pertanian Sawit Nasional), dan F.E. Prasmatiwi (Ketua Program Studi Agribisnis).

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian, Irwan Sukri Banuwa mengaku bahwa pelaksanaan loka karya sudah sesuai dengan Peraturan Dikti No.44 Tahun 2015, mengenai kurikulum yang setiap lima tahun sekali harus dievaluasi. “Sehingga perlu diciptakan kurikulum yang tidak ada dikoto,” ujarnya.

Mahasiswa agribisnis angkatan 2012, Annisa Parastry, mengaku dengan adanya loka karya tersebut, bisa memberikan penjelasan kepada sivitas jurusan. “Mata kuliah memang harus relevan dengan goal yang mau dituju,” ungkapnya.

Oleh Luvita Willya Hendri

Exit mobile version