Teknokra.co : Tim Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera Lampung (OAIL Itera) sulit mengamati hilal Ramadan 1446 Hijriah akibat cuaca mendung di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZTALTS), Taman Alat Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) Itera pada Jum’at, (28/2).
Hal tersebut dijelaskan oleh Dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera, Robiatul Muztaba dirinya mengatakan bahwa hilal sulit diamati lantaran faktor cuaca mendung menjadi penghalang munculnya hilal.
“Belum ada tanda-tanda hilal terlihat, hal ini kemungkinan karena terganggu oleh cuaca mendung, awan yang tebal menjadi faktor hilal sulit terlihat,” jelasnya.
Saat pengamatan hilal usai, dilaksanakan dengan sesi sidang isbat yang dipimpin oleh Hakim Pengadilan Agama Kalianda Lampung Selatan, Ahmad Rifqi Jalaluddin Qolyubi. Ia memutuskan hasil persidangan hilal Ramadan 1446 Hijriah sebagai berikut.
1. Mengabulkan permohonan kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Lampung Selatan.
2. Menyatakan kesaksian rukhiyatul hilal pada awal bulan ramadan 1446 hijriah yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 28 Februari 2025 Masehi bertepatan dengan tanggal 29 sya’ban 1446 hijriah dengan lokasi taman alat MKG Institut Teknologi Sumatera, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tidak berhasil melihat hilal.
3. Membebankan biaya perkara sejumlah Rp 135.000,00.
Diketahui, tim OAIL telah melakukan pengamatan hilal bulan Ramadan 1444 Hijriah, yang terpantau sejak pagi hingga petang saat terbenamnya matahari. Pengamatan dilakukan menggunakan Teleskop Robotik OZT-ALTS, yang merupakan refraktor triplet apokromat berdiameter 152 mm dengan panjang fokus 1.200 mm. Selain itu, pengamatan didukung oleh kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah serta kamera CMOS berwarna. OAIL juga menyediakan beberapa teleskop portabel, seperti Barride Optics A-102, binokuler, dan teleskop Utopia III, yang bisa digunakan oleh peserta yang hadir.
