DPM dan BEM Unila Beda Sikap Soal Pelantikan Ormawa

BEM Gelar Aksi Tolak Pelantikan Ormawa di Bundaran Unila, Jum'at (17/3). Foto; Teknokra/Sintia Enola Tambunan.
854 dibaca

Teknokra.co: Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) berbeda sikap dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) soal pelantikan ormawa tingkat universitas periode tahun 2023. DPM memilih tak ikut dalam gelombang penolakan pelantikan ormawa yang dilakukan oleh BEM, serta menyatakan bersedia untuk mengikuti pelantikan oleh Wakil Rektor III Unila, Anna Gustina Zainal.

Wakil Ketua I DPM Unila, Annisa Reswari (Ilmu Hukum’20) mengatakan bahwa pihaknya tidak menyalahkan sikap BEM yang melakukan aksi demo menolak dilantik. karena menurutnya baik BEM maupun DPM merupakan lembaga yang berbeda, DPM melakukan fungsinya yaitu fungsi pengawasan.

“Menurut kami sah-sah aja jika BEM bersikap lain, tapi ini sikap DPM mencoba untuk jalur diplomasi, coba kita tadi sudah sama-sama disampaikan untuk coba sama-sama menurunkan ego gitu,” katanya

Ketua Komisi V Hubungan Luar DPM Unila, Yudha Nugraha (Teknik Elektro’20), menyatakan bahwa pihaknya tak ingin vakumnya BEM dan DPM di Unila kembali terulang.

“Dan disini juga kami dari DPM sebenarnya juga berusaha berpikir positif dan tidak meninggikan ego kami sendiri gitu. Karena berkaca dari kemarin-kemarin, DPM dan BEM juga sempat vakum selama dua tahun,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua BEM Unila, Muhammad Ikhsan Habibi (Matematika’19) mengungkapkan jika BEM menolak dilantik oleh pimpinan Unila yang masih terjaring kasus tindak pidana korupsi

“Aksi ini adalah aksi simbolik terutama BEM menolak untuk dilantik oleh rezim yang kotor, bahwa rezim saat ini masih tersangkut kasus kemarin masih ada yang menjadi saksi, bahkan ada beberapa pemimpin saat ini masih terkait kasus kemarin, malah ada beberapa pimpinan yang mengatakan memberikan THR kemarin jelas-jelas itu salah,” katanya.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Anna Gustina Zainal turut menanggapi penolakan yang digelar oleh BEM, menurutnya pihaknya tidak memaksa jika keinginan BEM menolak untuk dilantik.

“Kalau BEM nya gamau dilantik, ya masa saya memaksa,” katanya.

Namun, pihaknya masih mencoba menginvestigasi sekaligus memediasi BEM agar menemukan titik tengah dalam permasalahan tersebut. Ia berharap agar semua unsur ormawa di Unila dapat dilantik.

“Terkait BEM kita sedang mencari solusi terhadap permasalahan yang ada, setelah selesai baru kita (lantik). Tidak ada yang tidak saya lantik,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

12 − eight =