teknokra.co: AIESEC Universitas Lampung menggelar Global Village di Audiotorium SMAN 2 Bandarlampung, Minggu (17/2/1019). Acara ini mengusung tema Unity in Diversity. Ketua pelaksana Riska Ayu (Biologi ’17) menjelaskan, AIESEC Unila ingin membawa nilai perbedaan budaya kepada masyarakat Bandarlampung.
“Acara ini sasarannya masyarakat umum, kita ingin menyampaikan bahwa berbeda-beda itu indah. Sehingga masyarakat bisa menerima perbedaan dan toleransi antar budaya karena walaupun kita berbeda tapi kita tetap satu,” ujarnya.
Acara ini merupakan puncak project winter yang diikuti oleh relawan mahasiswa asing yang berasal dari Australia, Vietnam, Turki, Malaysia, China, Spanyol, Taiwan, dan Selandia Baru. Project winter ini telah terlaksana selama enam minggu.
Selama waktu tersebut, para relawan melakukan kegiatan sosial di bidang pendidikan seperti kunjungan ke beberapa sekolah di Bandarlampung untuk mengajar bahasa Inggris. Sedangkan di bidang lingkungan mereka membuat pupuk kompos dan mendaur ulang sampah.
Kadriye Terzioglu (24) mahasiswi asal Turki ini mengatakan Global Village merupakan pengalaman pertamanya sebagai relawan di negara lain. Dia mengaku tidak sulit untuk beradaptasi di Bandarlampung selama mengikuti berbagai kegiatan.
“Sebelumnya saya sudah pergi ke Jakarta dan Bandung tapi saya lebih suka Lampung. Di sini orangnya ramah dan harga-harga kebutuhan juga lebih murah,” katanya.
Laporan: Fahimah Andini
