Mapala Unila, Ciptakan Kader untuk Belajar di Alam

383 dibaca

teknokra.co : Wujudkan Mimpi Perbaiki Diri Melalui Regenerasi menjadi tema Musyawarah Besar Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Lampung periode tahun 2019. Sebagai Nakhoda terpilih Yunita Irawati Solin ditantang mengarungi roda organisasi tingkat universitas dengan minim regenerasi sumber daya manusia (SDM) .

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) tidak menampik persoalan mahasiswa banyak yang malas mengikuti UKM tingkat universitas. “Anggota muda angkatan 2018 hanya dua orang, padahal dengan ikut Mapala dapat melatih sofskill, kerjasama, kekeluargaan yang erat, dan kemampuan lainnya,” ungkapnya.

Mapala yang bersekretariat di Gedung Grha Kemahasiswaan Unila Lantai 1 ini, mampu menciptakan kader yang tidak hanya untuk bermain ke alam. Namun, yang penting untuk belajar dan memahami.

“Mapala dilatih cara pendakian gunung, panjat tebing, susur gua, menyelam, dan rafting,” ujar Yunita.

Mapala juga melakukan kegitan relewan bencana alam dan penghijauan. Dari sinilah Mapala mampu menghasilkan anggota yang mempunyai kemampuan softskill, seperti mental yang kuat, kerjasama, beradaptasi, menganalisis.

“Tak hanya itu, mampu memetakan potensi alam, inventaris dalam laut, gua, dan hutan. Serta konservasi hewan dan tumbuhan,” jelas Yunita.

Pendidikan yang dilakukan ke anggota Mapala dimulai dari tingkat dasar. Seperti melatih fisik sebelum turun lapang, mempersiapkan peralatan secara detil, belajar navigasi, cara bertahan hidup, dan pengetahuan medan yang akan di jelajah. Hal ini dilakukan untuk keselamatan ketika di alam.

“Bedanya Mapala dengan orang yang suka bermain ke alam itu kelihatan safetynya terutama yang kurang diperhatikan. Kalau Mapala itu hal pokok dan wajib yang harus diperhatikan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Serta tujuan, kalau Mapala untuk belajar,” ungkapnya.

UKM yang sudah berusia 30 tahun ini memiliki divisi. Diantaranya, arung jeram, speleologi, selam, gunung hutan, panjat tebing yang tergolong ke dalam petualangan bebas dan konservasi lingkungan hidup.

Prestasi-prestasi yang diraih Mapala pun cukup mentereng. Diantaranya, Juara satu tingkat nasional Jelajah Alam Bukit Barisan 2017, Ekspedisi Carstensz Pyramid di Puncak Jayawijaya Papua.

Berbagai pendakian Gunung Semeru (1992), Gunung Leuser (1997), Gunung Rinjani (1997), Gunung Argoporo (2008), serta Gunung yang ada di Lampung, Jawa, dan Sumatera. Selain itu, pemanjatan tebing Gunung Krakatau (2003), Tebing Citatah (2000 dan 2003), Tebing Serelo (2003), Tebing Siung (2004-2005), Tebing-Tebing di Lampung.

Pengarungan Sungai Way Semangka, Sungai Way Semong, Way Sekampung, Sungai Serayu.

penulis tabloid : Eka Oktaviana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 − nine =