Kampus  

Pansus Pemira Unila 2022 akan Dibentuk oleh UKM

545 dibaca

 

Teknokra.co : Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Raya (Pemira) Unila tahun 2022 akan dibentuk oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat Universitas. Hal ini diatur oleh Peraturan Rektor No. 18 tahun 2021 yang mengatur soal organisasi mahasiswa.

Dalam Pertor tersebut, UKM akan menggantikan peran Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dalam mengurusi Pemira. Hal ini disampaikan saat menemui pengurus UKM di Gedung Graha Kemahasiswaan, pada Selasa (13/9). Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan Unila menjelaskan bahwa ada alasan khusus dibalik aturan ini.

“UKM itu tidak ada kepentingan kemana-mana. Daripada waktu dulu Pansus dibentuk oleh DPM, itu kan tidak jelas, Pansusnya sudah tidak fair lagi,” jelasnya.

Ia menilai, selama beberapa tahun terakhir Pansus bentukan DPM jadi tak netral akibat kepentingatan politik organisasi mahasiswa eksternal. Ia mencontohkan sengketa Pemira tahun 2020 lalu sebagai bentuk nyata melencengnya Pansus akibat kepentingan kelompok tertentu.

“Disinilah kita minta UKM untuk menyelamatkan suasana demokrasi kampus,” katanya.

Sementara itu, Budi Harjo, salah satu anggota tim kerja bidang kemahasiswaan Unila, ikut hadir dalam audiensi dengan UKM tersebut. Ia menjelaskan bahwa meskipun nantinya Pemira dikelola oleh UKM, namun tata tertib pada Pemira akan dirancang oleh DPM tingkat fakultas.

“Peraturannya harusnya yang membuat DPM-U , tapi karena DPM-U nya tidak ada maka ada diskresi. Merevisi pertor yang ada, (tugas) DPM-U nya kemudian nanti akan dilakukan oleh DPM fakultas,” jelasnya.

Kemudian, ia meminta Forum Komunikasi (Forkom) UKM-U untuk menyiapkan Pansus Pemira yang rencananya diselenggarkan pada bulan Oktober atau November mendatang. Budi pun menyatakan siap jadi penasehat UKM.

“Silakan kalian (UKM) berembuk, rumuskan tim kerja untuk pemungutan suara, kemudian panitia pengawasan Pemilihan Rayanya,” katanya.

Menanggapi hal ini, Koordinator Forkom UKM-U, Antuk Nugrahaning Pangeran (Teknik Kimia’20) mengaku belum mengambil keputusan apapun, ia masih berencana untuk meminta pendapat tiap-tiap UKM.

“Mungkin bakal ngadain forum sama UKM lagi, dari Rektoratnya bukan nanya sanggup atau enggaknya ya, (Jadi) kita harus sanggup.” Pungkasnya.

 

Exit mobile version