teknokra.co: Komunitas Youth with Sanitation Concern (YSC) yang fokus dalam isu sanitasi turut serta peringati Menstrual Hygiene Day (MHM) pada 28 Mei 2019 mendatang. Nantinya, YSC akan menggelar dua kegiatan.
Kegiatan pertama akan dilakukan sosialisasi terkait Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) di SD 3 Kota Karang, Bandarlampung yang akan dilaksanakan pada 15 Mei 2019. Selanjutnya, Seminar Daring tentang MHM yang akan dilaksanakan pada 26 Mei 2019 dengan menghadirkan pemateri dari Yayasan Plan Indonesia, Sustaination dan Rumah Panda Universitas Indonesia (UI) target 250 peserta.
Selain itu, YSC juga mengadakan kampanye lewat media sosial guna menyebarkan informasi kepada warga net. Ketua YSC Khorik Istiana mengatakan akan menyebarluaskan informasi terkait MKM ke masyarakat khususnya pemuda, agar mentruasi tidak tabu untuk dibicarakan.
Akrab disapa Khorik menilai informasi terkait MKM di masyarakat masih minim untuk dikonsumsi. Padahal dampak yang ditimbulkan dari MKM sendiri bisa mempengaruhi kesehatan perempuan seperti saluran kencing, infeksi kulit dan saluran reproduksi.
Lalu, alumni UKPM Teknokra ini juga menambahkan MKM berdampak terhadap partisipasi dan konsentrasi siswa perempuan di sekolah. Riset yang dilakukan Unicef tahun 2017 menujukan 1 dari 6 siswa perempuan di Indonesia tidak masuk sekolah ketika menstruasi.
“Ketakutan diolok-olok oleh anak laki-laki dan fasilitas sanitasi di sekolah yang tidak mendukung seperti tidak ada WC. Seperti halnya tidak ada air di toilet, ataupun pintu toilet yang tidak dapat dikunci menjadi salah satu faktor tingkat kehadiran siswa rendah selama periode mentruasi,” ungkapnya.
Kegiatan ini didukung oleh SNV Indonesia melalui program Air, Sanitasi dan Kebersihan Untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (WASH SDGs). “Harapan kami dengan menggencarkan isu MKM di kalangan masyarakat, masyarakat lebih terbuka dengan isu menstruasi. Karena perempuan bisa berdaya tanpa batas,” tutup Khorik.
Rilis
