Ratusan mahasiswa di Lampung melakukan aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung, pada Rabu (07/09). Massa unjuk rasa tersebut menolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Massa aksi sudah mulai meramaikan lokasi pada siang hari pukul 14.40 WIB. Kedatangan massa unjuk rasa diiringi oleh nyanyian Buruh Tani dan seruan ‘Hidup Mahasiswa’.
Sedangkan lokasi aksi tersebut sudah terdapat kawat berduri untuk menghalaangi massa aksi. Pagar kawat duri tersebut juga menutupi halaman pagar gedung DPRD. Sehingga saat berjalannya aksi tersebut, sempat adanya kericuhan.
Ketua PMII cabang kota Bandar Lampung, Muhammad Julianto merasa kekecewa terhadap kawat berduri yang menutupi halaman pagar gedung DPRD dari pihak kepolisian.
“Satu yang menjadi kesedihan bagi kami, ketika kami hadir sudah ditampakan kawat berduri. Disini PMII adalah massa-massa intelektual,” ungkap Julianto.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menolak tegas kenaikan harga BBM bersubsidi dan mendesak pemerintah untuk melibatkan elemen masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM.
“Kami minta pemerintah, untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran. Kami juga mendorong pemerintah, untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.” Pungkasnya.
