Teknokra.co – Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi Publik “Film Pesta Oligarki” pada Senin (14/10) di Balai Rektorat (Balrek) Unila.
Film dokumenter karya Watchdoc ini berhasil mengungkap sisi gelap kekuasaan dan kepentingan di balik politik Indonesia. Film tersebut juga menggambarkan peran oligarki serta dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.
Muhtadi, Dosen Hukum Tata Negara Universitas Lampung sekaligus pemantik diskusi, memperdalam pemahaman tentang oligarki. Menurut Muhtadi, oligarki tidak hanya terjadi di level pemerintahan, tetapi juga telah menyusup dalam kehidupan individu.
Ia juga mengkritik narasi dalam film tersebut yang, menurutnya, bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.
“Narasinya cukup banyak dari sudut pandang hukum tata negara dan konstitusi, namun ada banyak aspek yang terlewat sehingga orang lain bisa menggunakan potongan-potongan narasi untuk tujuan yang tidak tepat,” kritiknya.
Prabowo Pamungkas, Direktur LBH Pers Lampung juga menambahkan, bahwa pentingnya mahasiswa untuk tidak bersikap “alergi” terhadap politik. Meskipun politik sering dipandang negatif, ia menekankan bahwa politik adalah alat penting untuk memajukan peradaban.
“Mahasiswa dapat turut terlibat dalam seluruh advokasi LBH, memperjuangkan dan menyuarakan persoalan-persoalan rakyat dan mengadvokasi teman-teman mahasiswa yang tidak mendapat keadilan, sebab itulah cara kita berpolitik sebagai lembaga negara” tambahnya.
Irfan Tri Musri, Direktur Walhi Lampung juga menanggapi, bahwa masalah pemilu dan lingkungan bukan hanya melibatkan proyek keluarga, tetapi juga proyek para pebisnis. Menurutnya, keputusan-keputusan yang muncul setelah pilkada turut dipengaruhi oleh pendukung calon pemimpin.
“Keputusan keputusan yang hadir pasca pemilu maupun pilkada itu juga dipengaruhi oleh siapa yang mendukung daripada calon calon pimpinan, calon kepala daerah ataupun calon legislatif yang duduk pada hari ini,” ungkapnya.
