Teknokra.co : Gerakan lembut dari tangan lentik para wanita anggun, dengan iringan musik tradisional Lampung itu membuat para penonton terkesima. Dengan pakaian adat Lampung dan riasan menyorot yang dikenakan, menambah kesan mewah di atas panggung.
Itu lah yang dirasakan penonton saat menyaksikan persembahan tari dari Divisi Tari Hujan Purnama Unit Kegiatan Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung (Unila) yang diselenggarakan di Graha Kemahasiswaan Unila Lt.1 pada Jumat, (21/7).
Gebyar Wajah Baru persembahan dari divisi Tari Hujan Purnama UKMBS Unila, mempersembahkan 3 tarian tradisional dan kreasi Lampung, yakni Tari Sigeh Pengunten, Tari Muli Betanggai, dan Tari Dana Rebana.
Salah satu penari, Hanifah Lulu Amalia (Biologi’22) mengungkapkan rasa senang dan lega bisa menampilkan tiga tarian Lampung yang dipersiapkannya selama 2 bulan.
“Kita latihan setiap minggu 3 kali, dari jam 5 sampai jam 10 an. Lalu mendekati pentas latihannya nambah jadi setiap hari. Olah tubuh dan belajar ragam geraknya, kepotong beberapa kegiatan lain,” katanya.
Lulu sapaan akrabnya itu, juga menjelaskan makna dari setiap tarian yang ditampilkannya. Tari Sigeh Pengunten yang ditampilkan pertama, sebagai simbol keharmonisan rakyat Lampung.
“Karena tari Sigeh itu ragam geraknya perpaduan dari daerah pepadun dan saibatin. sekaligus sebagai tari penghormatan untuk tamu yang datang,” jelasnya.
Makna Tari Dana Rebana dijelaskan sama halnya dengan Tari Sigeh Pengunten, kemudian Tari Muli Bertanggai yang bermakna kegembiraan para gadis Lampung.
“Kalo muli betanggai itu menggambarkan kegembiraan muli-muli (gadis-gadis) Lampung yang memainkan tanggai-tanggainya,” jelasnya.
Ketua Pelaksana, Aisyah Puspita Efendi (Hukum’21) mengungkapkan, dengan seni pertunjukkan ini sebagai bentuk pengenalan seni tari pada anggota baru UKMBS Unila.
“Jadi di sana anggota baru mempresentasikan hasil latihan mereka selama beberapa bulan ini,” pungkasnya.
