Teknokra.co : Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) periode I tahun 2024 beri pelatihan penanaman sayur hidroponik di Desa Mesir Dwi Jaya, Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung pada Selasa, (30/1).
Kelompok ini telah melakukan survei pada tanah dan air di Desa Mesir Dwi Jaya dan sudah mencoba untuk penanaman tanaman sawi pada tanah yang tergolong memiliki pH asam. Sebelum dilakukan penanaman, tanah sudah diberikan kapur dolomit dan kotoran hewan untuk menetralkan kembali tanah tersebut, namun upaya tersebut masih terbilang kurang baik bagi tanaman, sehingga tanaman tersebut tidak tumbuh. Hal tersebut mendorong kelompok ini membuat sebuah inovasi untuk menumbuhkan tanaman sayur di desa setempat, dengan membuat sistem penanaman Hidroponik.
Air yang digunakan untuk sistem hidroponik ini yaitu air yang sudah difilter dengan filtrasi yang telah dibuat mahasiswa sebelumnya. Hal itu diungkapkan Nova Antika Sintia (Farmasi’21) selaku Sekretaris 2 kelompok tersebut. Nova juga menambahkan, bahwa kegiatan ini juga ramah kantong.
“Alat serta bahan yang digunakan juga sangat murah dan mudah ditemukan,” ucapnya.
Cara pembuatan sistem hidroponik dilakukan dengan bahan yang sederhana serta mudah didapatkan, dengan menggunakan botol plastik dengan ukuran 1 liter, busa sebagai pengganti rockwool, kain flanel, benih, air minum gelas sebagai pengganti netpot.
Kegiatan ini mendapat respon dari salah satu Sekretaris Desa setempat, Rahmat. Menurut Rahmat, kegiatan tersebut merupakan jalan keluar bagi masyarakat desa dalam penanaman sayur yang bisa menjadi sebuah peluang bisnis.
”Semoga kegiatan ini dapat membantu kami dalam membuat sebuah inovasi bisnis baru maupun jalankeluar untuk menanam tanaman sayuran seperti sawi dan pakcoy,” ungkapnya.
Anggota Mahasiswa KKN Unila periode I tahun 2024, Desa Mesir Dwi Jaya, Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung antara lain, Syavitra Agis Pratama (Agronomi dan Hortikultura’21), Hasim Mahmudi (TeknologiIndustri Pertanian’21), Nova Antika Sintia (Farmasi’21), Muhammad Rafi Wibowo (Pendidikan Dokter’21), Ghefira Salsabila Calistra (Teknik Informatika’21), YunitaRachmawati (Teknik Hasil Pertanian’21), dan Aula Dina Hidayah (HubunganInternasional’21).
[RILIS]
