Harimau Sumatera Terancam Punah, TNBBS Adakan Pelatihan Advokasi

253 dibaca

teknokra.co: Indonesia memiliki tiga subspesies harimau, Harimau Jawa dan Harimau Bali sudah dinyatakan punah dan hanya Harimau Sumatera yang tersisa.

Itulah yang dikatakan Firdaus Rahman WCS (Wildlife Conservation Society ) dalam Pelatihan Advokasi Mendorong Upaya Konservasi Harimau Sumatera pada Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Hotel 21 Gisting, Kamis (15/3).

Kegiatan yang diadakan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) bekerjasama dengan Sumatran Tiger Project GEF UNDP ini dihadiri oleh media cetak dan online di Lampung, Humas setiap kabupaten, Teknokra dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Lampung.

Analisis populasi terbaru oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 menyebutkan populasi Harimau Sumatera kurang dari 700 ekor. Populasi ini terus terancam oleh alih guna lahan, pemburuan liar, kerusakan hutan dan konflik dengan manusia.

Ketakutan masyarakat, pemangsaan hewan ternak dan konflik antara manusia dan harimau yang menimbulkan korban dapat berpotensi menimbulkan dendam. Akibatnya muncul pemburuan dan persepsi negatif kepada harimau di masyarakat.”TNBBS, WWF dan lembaga lainnya tidak bisa bergerak sendiri, kita butuh pendekatan partisipatif dari masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu solusinya adalah mengedukasi masyarakat dengan informasi positif tentang harimau, “kulit harimau dan bagian tubuh harimau itu tidak memiliki khasiat apapun jadi, tidak, perlu diburu” pungkasnya.
Verry Iwan Setiawan dari Sumatran Tiger mengaku pihaknya selalu berupaya mendorong Pemerintah Daerah untuk membentuk Peraturan Daerah untuk menanggulangi konflik satwa liar dan manusia. “Ada 9 desa yang bersedia mengalokasikan dana desa untuk penanggulangan konflik ini,” ucapnya.

Laporan : Faiza Ukhti Annisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

12 − ten =