Kopi Agroforestri, Hutannya Lestari, Masyarakatnya Sejahtera

591 dibaca

teknokra.co: Berawal ketertarikan Rumah Kolaborasi (RuKo) mengelola potensi panas bumi yang berada di Lampung Selatan. Ir. Warsito, Koordinator RuKo menginisiasi agroforestri, khususnya kopi sebagai pendamping potensi panas bumi.

RuKo fokus mengedukasi petani agar sadar keuntungan menanam kopi agroforestri yang ramah lingkungan. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung tahun 2010 s/d 2013 ini, mengatakan petani tetap bisa menikmati hasil panen tanpa menghilangkan fungsi hutan.

Kepada reporter Teknokra, Rahel Azzahra, Warsito menjelaskan jenis kopi agroforestri, peluang kopi agroforestri, keunggulan, tantangan hingga kesejahteraan petani kopi. Wawancara dilakukan dengan sambungan telepon pada Selasa, 30 Juni, dan 1 Juli lalu.

Apa yang dimaksud dengan kopi agroforestri?

Kopi agroforestri adalah kopi yang ditanam tidak murni kopi saja, itu kopi campuran dengan pohon, jadi kopinya memiliki naungan. Naungan tersebut bisa jadi pohon yang bermanfaat misalnya buah-buahan atau sayuran. Sehingga, jika dilihat itu tetap seperti hutan. Kopinya tetap hidup, naungannya juga hidup jadi petani itu nanti menghasilkan bukan hanya kopi tapi juga hasil dari naungan-naungan itu. Tanahnya itu selalu ada penutup seperti rumput sehingga tidak gundul, jadi tetap berfungsi mengatur tata airnya apabila ditanam di lahan miring dibuat terasering. 

Apakah kopi agroforestri termasuk dalam kopi ilegal karena ditanam di hutan lindung?

Sementara kopi agroforestri memang ditanam di hutan lindung. Karena kopi biasanya perlu ketinggian jika di dataran rendah produktivitasnya kurang. Kopi ditanam di hutan lindung, yang sebetulnya kopi agroforestri. Orang-orang yang merambah itu jadi tidak resmi. Tetapi, sekarang dengan adanya program perhutanan sosial harapannya kelompok anggota tani kopi agroforestri itu sudah mendapat izin dari Menteri Kehutanan. Lahan Kopi agroforestri tidak hanya dari segi tampilannya mirip kebun hutan. Sebagian besar sudah mendapat izin, ada izin hutan kemasyarakatan ada izin kemitraan kehutanan, ada pula hutan desa dan hutan tanaman rakyat. Istilah bentuk-bentuk izin nya seperti itu. Sedangkan waktunya izin itu 35 tahun dan bisa diperpanjang lagi.

Dimana terdapat kopi agroforestri di Lampung?

Sebetulnya yang sudah mirip-mirip kopi agrororestri itu adanya di kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat. Walaupun belum 100 persen, masih harus dipoles lagi, tetapi bentuk awalnya sudah terlihat karena memang di sana dapat izinnya sudah lama, sudah lebih awal. Luas di Sumber Jaya berbeda-beda setiap kelompok tani, ada yang 100, 300, 400, 800 hingga lebih dari 1000 hektare. Contoh kecil lain selain di Sumber Jaya, sebenarnya sudah banyak, ada di luar kawasan hutan seperti kebun kopi orang Lampung yang sudah mirip dengan agroforestri. Kopi yang di Sumber Jaya itu hasil produksinya lebih banyak daripada yang hasil produksi kopi biasa, hasil produksinya bisa 2 ton untuk satu hektare.

Apa jenis kopi agroforestri yang ada di Lampung?

Jenisnya sebagian besar robusta, sedangkan yang arabika ya sedikit. Arabika ini kan syarat hidupnya harus lebih tinggi seperti 1200 mdpl sedangkan robusta ini hanya 700-800 mdpl sudah bagus dan tidak masalah.

Apakah budidaya kopi agroforestri Lampung sudah ramah lingkungan?

Ya, justru kopi agroforestri itu yang ramah lingkungan daripada hanya monokultur yang tidak boleh ditanam di kawasan hutan. Makanya, kita ingin mendampingi kelompok-kelompok tani hutan ini dalam rangka supaya terwujud kopi agroforestri. Kopi itu bisa disebut hasilnya akan terus meningkat. Lagipula, menurut hasil penelitian, kopi tanpa naungan itu hasilnya akan terus menerus turun.

Bagaimana peluang kopi agroforestri di Lampung?

Sebetulnya yang dilaksanakan di luar kawasan hutan seperti di kebun-kebun yang sudah banyak warga Lampung yang sudah agroforestri. Tetapi, yang di hutan lindung ini justru kebanyakan para pendatang dari luar Lampung. |Menurut saya, nantinya jika betul-betul diterapkan, tidak menggunakan obat-obatan, atau racun serangga pada rumput, sehingga kopi ini betul-betul ramah lingkungan. Nanti harganya akan tinggi di pasaran. Waktu panennya sama dengan kopi biasa serta kecepatan produksi yang mirip-mirip, tetapi dari segi kualitas kopi agroforestri nanti lebih unggul.

Apa saja kekuatan atau keunggulan kopi agroforestri khususnya di Lampung?

Sepeti yang sudah dijelaskan kopi agroforestri kualitasnya lebih bagus sehingga memiliki harga jual tinggi dan lebih ramah lingkungan karena bebas dari racun dan obat-obatan. Buktinya seperti yang ada di sumber jaya itu, walaupun belum banyak tetapi contoh kecilnya sudah ada.

Apa saja tantangan petani kopi agroforestri di Lampung?

Tantangannya jelas petani masih berpikiran jika kopi diberi naungan hasilnya lebih sedikit. Salah satu tantangannya itu adalah bagaimana cara meyakinkan petani. Selain itu harus terus mencari pasar, karena pasar kopi agroforestri yang betul-betul bagus harganya tidak sama dengan kopi biasa yang diekspor itu.

Bagaimana kesejahteraan petani kopi agroforestri di Lampung?

Contohnya di sumber jaya itu yang tadinya rumahnya hanya dari bambu, sekarang sudah dari tembok. Petani yang tadinya tidak punya motor bisa memiliki motor, itu berarti hasilnya sudah lebih bagus. Mereka yang tadinya tidak pernah bisa nabung sekarang bisa nabung. Karena mereka telah mempraktekan agroforestri itu, karena ternyata kopi yang mereka hasilkan itu dibeli dari Brunei Darussalam dan yang di dalam negeri dibeli dari sumatera barat, harganya bisa 50 ribu per kilo gram.

Bagaimana cara yang harus dilakukan agar kopi Lampung ikut eksis dalam lingkup internasional?

Kopi lampung itu sebenarnya sudah terkenal secara internasional hanya lagi-lagi penghargaan terhadap petaninya masih kurang, terlalu murah. Kopi-kopi yang berkualitas seperti kopi agroforestri bisa 50 ribu rupiah per kilo gram, kopi WAW (merek produk warung kopi) malah bisaa membeli dengan harga lebih dari 50 ribu rupiah per kilo gram. Itu berarti asal kualitasnya bagus dapat dibeli lebih dari 50 ribu rupiah per kilo gramnya. Sehingga, mereka bisa menghargai petani yang sudah berusaha itu. Memang di sisi lain, petani belum menyadari bahwa kopi yang telah mereka hasilkan itu kualitasnya rendah sehingga sebetulnya perlu terus pendampingan terhadap para petani, tidak bisa dilepas begitu saja.

Apa peran yang bisa dilakukan pemuda Lampung, khususnya mahasiswa untuk kopi agroforestri?

Saya kira sudah sangat terbuka, kalau dulu ada KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kalau sekarang yang saya dengar ada mahasiswa merdeka, program yang nantinya turun ke lapangan itu. Itu saya kira nantinya sangat bagus jika dilaksanakan dengan catatan mahasiswa yang akan tutun itu harus dibekali dulu dengan pengetahuan budidaya kopi. Persiapan nya seperti apa, bagaimana cara menaggulangi hama penyakitnya, dan lain-lain. Sehingga, dengan program itu mahasiswa bisa mendampingi petani dengan pengetahuan yang sudah diperoleh.

Kalau untuk yang sudah terjadi seperti sekarang ini, mahasiswa itu ada penelitian untuk skripsi, kalau bagian produksi mungkin bagi mereka kurang menarik tetapi beberapa ada yang mengangkat tentang penyakit tanamannya atau pasca panen nya, tidak secara keseluruhan.

Apa harapannya untuk kopi agroforestri?

Sebetulanya harapannya bagaimana cara nya petani bisa senang, cita-cita kedepannya dengan kopi agroforestri itu hutan nya lestari masyarakatnya sejahtera. Hutan lindungnya bagus begitu juga masyarakatnya ekonominya menjadi bagus juga.

Penulis Rahel Azzahra

Catatan Redaksi Wawancara khusus ini juga dimuat di Tabloid Teknokra edisi 160.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 − 15 =