Dua Mahasiswa Bahasa Indonesia, Jadi Marbot Masjid

230 dibaca
Prayoga Ramadhani (duduk) pakaian serba hitam mahasiswa P. Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia menjadi marbot di Masjid Alwasii Unila.

teknokra.co: Dua mahasiswa Progam studi (Prodi) P. Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjadi marbot masjid di Universitas Lampung. Mereka menjadi marbot di masjid yang berbeda.

Prayoga Ramadhani (P. Bahasa dan Sastra Indonesia ’17) di Masjid Alwasii Unila. Sedangkan, Kukuh Setiawan (P. Bahasa dan Sastra Indonesia ’18) di Musala Ulul Albab FKIP Unila.

Kakak dan adik tingkat satu prodi ini mempunyai tugas tambahan selain belajar di kampus, yaitu membersihkan masjid, mengelola kegiatan, dan menyiapkan perlengkapan masjid. Bahkan, keduanya memiliki komitmen tidak meninggalkan masjid dalam keadaan kosong walaupun saat liburan semester.

Kukuh mengatakan, jumlah marbot di Musala Ulul Albab ada dua orang. Jadi, terbatas untuk pulang kampung.

“Kalo saya itu tipe orang lapangan sih jadi ya biasa saja. Kadang temen-temen juga suka bilang kenapa jarang pulang apa tidak rindu sama ibu, ya rindu namanya anak ya rindu tapi ya biasa aja lah,” tuturnya.

Sama halnya dirasakan Kukuh, Yoga mengatakan, setiap marbot sudah dijatah pulang kampungnya. “Misalkan 5 orang marbot, dipekan pertama si A yang pulang, lalu di pekan kedua B yang pulang. Terus kalo misalkan D udah pekan kedua si A harus pulang ke sini lagi. Soalnya hari libur masjid jauh lebih aktif dari biasanya,” ujarnya.

Penulis Galih Pranandita Wijaya Kusuma

Editor Alfanny Pratama F.