Teknokra.co: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila akan tetap mengadakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) secara terbatas pada semester ganjil mendatang. Mata kuliah yang memuat praktikum tetap diprioritaskan dalam penyelenggaraan PTM.
Hal tersebut diungkapkan oleh Riswanti Rini selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP. Menurutnya, perkuliahan di ruang kelas akan dilakukan secara bergiliran.
“Karena kapasitas ruangan, dosen juga kurang mewadahi, serta dari segi fasilitas sehingga diatur seperti itu,” ungkapnya.
Nantinya, mata kuliah yang memerlukan praktikum akan diupayakan agar dapat diselenggarakan lewat tatap muka secara sepenuhnya. Namun meskipun demikian, mata kuliah teoritis juga akan diselenggarakan secara tatap muka meskipun terbatas.
“Kita sudah atur jadwal mata kuliah mana yang harus offline penuh tentu itu untuk semester-semester yang lima, tujuh, yang benar-benar ada praktikum dan sebagainya. Tapi kalo mata kuliah teori itu mungkin bisa hybrid, blended, ataupun smart class,” jelasnya lagi.
Menurutnya, terdapat beberapa fasiltas smart class yang ada di FKIP. Namun demikian, persiapan fasilitas tersebut masih belum memadai jika dibandingkan kebutuhan mahasiswa di FKIP.
“Untuk smart class di FKIP ini yang sudah ready ada tiga, yaitu dibawah aula K ada dua smart class, di gedung G, gedung B, gedung C sudah total ada 5 yang sudah ready. Untuk(tiap) satu jurusan sudah ada satu smart class. Memang alatnya belum dateng semua perkiraan bulan September,” katanya.
Keputusan tersebut mendapat beragar reaksi mahasiswa, salah satunya adalah Retno Wuri Handayani (PTI’20) yang mendukung diadakannya perkuliahan secara tatap muka.
“Untuk perkuliahan offline saya 80 persen lah setuju, karena kalo cuman online itu kaya mahasiswa terbuka bukan kaya mahasiswa PTN,” katanya.
Menurut Retno, ia harus menyiapkan mental sebelum mengikuti Perkuliahan Tatap Muka. Pasalnya ia harus merubah kebiasaan selama perkuliahan online dan harus beradaptasi dengan teman-temannya.
*Disunting pada 19:37 WIB (12/8)
