teknokra.co: Terkait kalimat yang sempat dilontarkan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila, Deni Yuniardi (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ‘11) pada Selasa (29/3) lalu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka merasa kecewa dan keberatan. Menurut salah seorang anggota UKM Pramuka, Erwanto (Teknik Pertanian ‘12) kalimat yang bernada merendahkan tersebut terlontar saat tengah membahas kelanjutan acara car free day di Ruang Sidang Grha Kemahasiswaan, lantai 2.
Sebanyak 31 perwakilan dari berbagai Lembaga Kemahasiswaan (LK) dan UKM menghadiri forum tersebut. Saat itu, dua orang anggota UKM Pramuka Sohib Abdul Aziz dan Maulana yang hadir sekitar pukul tiga sore mendengar langsung, Deni mengatakan bahwa UKM harus mendukung kebijakan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, salah satunya agar UKM berorientasi pada prestasi dan produktivitas. “Jangan seperti Pramuka. Mereka tidak produktif,” tutur Erwanto menirukan perkataan Deni.
Karena tak mendengar langsung, Erwanto dan pengurus UKM Pramuka lainnya sempat meminta konfirmasi ke beberapa UKM yang mengikuti forum seperti Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS). Hasilnya PSM dan UKMBS menyatakan hal serupa seperti yang dikatakan Sohib dan Maulana.
UKM Pramuka belum mendapat respon positif dari sang Wapres. Erwanto mengaku tanggapan dari Deni terkesan dingin. Tidak ada tawaran untuk menyelesaikan masalah ini di depan forum. “Jika mereka memiliki iktikad baik, karena berbicara di depan forum, seharusnya diselesaikan juga di depan forum,” kata Erwanto.
Ketua Umum UKM Pramuka, Temu Riyadi juga menyuarakan hal serupa. Menurut Temu, apa yang diucapkan Deni secara langsung telah merendahkan martabat UKM Pramuka di depan forum. “Parameternya apa? Kalau tidak percaya seharusnya cek dulu ke rektorat. Apakah ada data yang menunjukan kami tidak produktif?” tutur Temu.
Tak hanya Erwanto dan Temu, Wawan (Ketua Umum UKM Pramuka 2011/2012) sangat menyayangkan sikap BEM, khususnya Deni, ihwal perkataan yang dilontarkan tanpa melalui data yang kredibel. “Mereka itu mengambil kesimpulan dari segi apa? Kalau tidak produktif, tidak mungkin bisa hidup sampai 34 tahun. Beberapa tahun terakhir bahkan dapat anugerah UKM terbersih dan tersehat dari rektorat,” ujar Wawan.
Demi menjaga kedekatan hubungan antara UKM Pramuka dengan BEM yang selama ini terus dibangun, UKM Pramuka menginginkan adanya klarifikasi di depan umum untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini. “Kalau nggak, kita siap pasang badan,” ujar Wawan mengakhiri.
Oleh Yola Septika
Editor Ayu Yuni A.
wah wah wah harus cepat di klarifikasi tuh masak wapres bem begitu….
Ralat: Erwanto itu mahasiswa Teknik Pertanian 2012.
Coba diperjelas lagi inti permasalahannya, langsung cari solusinya bareng2…
Pemberitaan ini tidak balance (tidak seimbang ), karena : 1. Sumber di dapat dari wacana yang terkekspose dari luar forum bukan situasi forum yang dinamis, bukan dari sumber primer (Erwanto), atau bukan dari keberatan resmi lembaga kemahasiswaan / UKM Pramuka kepada BEM Unila. 2. UKM-Pramuka dalam hal ini ini harus memanggil 2 anggota Pramuka kapasitasnya sebagai apa membuat statmen kepada PKM-Teknokra,2 anggota ini harus di panggil disidang Etik/Dewan Kehormatan UKM-Pramuka. 3. perlu chek balance dari UKM-Pramuka secara resmi kepada PKM-Teknora tentang Kode Etik Jurnalistik, setelah itu baru UKM-Pramuka melayangkan surat kepada BEM Unila dan PKM-Teknora tentang pemberitaan terkait.
Pejabat publik harusnya paham etika publik