Pelatihan Implementasi dan Adopsi GALS-APKM Gapoktanhut Lestari Sejahtera

294 dibaca

teknokra.co: Perkumpuan Rumah Kolaborasi (Ruko) dan Rainforest Alliance (RA) mengadakan kegiatan implementasi adposi GALS (Gender, Action, Learning for Sustainabilty) dan Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat (APKM) dalam pengembangan Program SCALA BBS (Sustainable Coffee Action in the Landscape of Bukit Barisan Selatan), Sabtu-Minggu, (4-5/7).

Kegiatan yang sebelumnya telah didahului dengan sosialisasi pemahaman GAL-APKM ini ditujukan kepada anggota Gapoktanhut Lestari Sejahtera di Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.

Budisantoso Budiman, penanggung jawab dalam kegiatan ini, mengungkapkan tujuan dari adanya pelatihan ini adalah untuk menguatkan peran perempuan dalam kelompok.

“Bagaimana mendorong mereka bisa membuat perencanaan sendiri yang kemudian dapat dicapai dalam keluarga dan kelompoknya, sehingga berpengaruh terhadap keberlanjutan kelestarian lingkungan, konservasi, dan tujuan kesejahteraan anggota,” ujarnya.

Rendy Hasanuddin (Ketua Gapoktanhut Lestari Sejahtera) menyampaikan peran perempuan dalam anggota memiliki peranan yang besar.

Ia juga mengaku banyak mendapat manfaat dari pelatihan ini. “Poin penting yang didapat dari materi tadi, saya kira kita dapat bersinergi terutama dalam hal keluarga, sehingga peran perempuan dapat berkesinambungan dan setara dengan laki-laki,” ucapnya.

Dia berharap peserta khususnya perempuan anggota kelompok simpan usaha yang mengikuti kegiatan ini dapat memunculkan ide-ide usaha.

“Dari perencanaan yang tadi kita sama-sama buat semoga menjadi ide usaha, sehingga tujuan yang dicita-citakan tercapai,” katanya pula.

Sinkronkan Impian Individu, Keluarga, dan Kelompok

Dalam kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB itu, Budisantoso selaku fasilitator GALS-APKM mengungkapkan tiap anggota keluarga memiliki impian dan tujuan masing-masing.

Peran tiap anggota keluarga dalam menyinkronkan impian tersebut penting untuk dilakukan demi menghindari perselisihan dalam keluarga.

Dominasi peran suami dalam menentukan impian keluarga perlu dikomunikasikan terhadap istri dan juga anak. “Dalam perencanaan untuk mencapai tujuan bersama, anak-anak dalam keluarga perlu juga kita tanyakan impiannya, agar bagaimana kebermanfaatan dapat dirasakan setiap anggota keluarga,” ujarnya.

Pengambilan keputusan yang tidak partisipasif antaranggota keluarga, antara suami dan istri, hasilnya tidak akan maksimal.

Ia juga mengungkapkan peranan perempuan dalam masyarakat harus didorong agar setara dengan laki-laki.

“Bagaimana kelompok perempuan memiliki akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat atas kegiatan-kegiatan dalam kelompoknya,” tambahnya.

Heri Hermiyatono, co-fasilitator yang juga Pengurus Ruko mengungkapkan penting bagi negara untuk membangun kesetaraan dalam keluarga.

“Ketika membangun keluarga artinya membangun Indonesia. Karena dari membangun keluarga kita membangun masyarakat, dari masyarakat yang baik akan membangun Indonesia yang baik,” ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan, Nurma Anggelia mengungkapkan kegiatan ini menambah pengetahuannya.

“Materi tentang keluarga bahagia sangat berkesan bagi saya. Memberi tahu peran yang adil dalam keluarga,” ujarnya pula.

Pelatihan ini juga dibantu tim mitra Ruko sebagai fasilitator lokal Hersanti, dan Chairul Rahman (Pemimpin Umum UKPM Teknokra Universitas Lampung).

Penulis: Chairul Rahman Arif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 − 13 =