Sering Disalahgunakan, Halte Unila Akan Diubah Jadi Taman

Para pekerja bangunan sedang merobohkan halte Universitas Lampung (Unila) yang akan diubah menjadi taman pada Senin,(22/7). Foto: Teknokra/Dede Maesin
1,592 dibaca

Teknokra.co: Universitas Lampung (Unila) baru-baru ini telah melakukan penggusuran halte. Halte yang seharusnya menjadi tempat tunggu angkutan umum, dinilai sering disalahgunakan. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Unila, Habibullah Jimad.

“Sering kali hal ini menimbulkan masalah, sehingga kami memutuskan untuk membongkarnya saja. Halte itu juga sering menjadi tempat nongkrong dan pacaran mahasiswa, sering dijadikan tempat nongkrong oleh anak STM yang kadang berkumpul di sana untuk kegiatan yang kurang bermanfaat,” katanya pada Rabu, (28/7).

Habibullah menjelaskan, bahwa Halte tersebut akan diubah menjadi taman berdasarkan permintaan dari Rektor Unila.

“Ibu Rektor meminta perubahan ini karena selama ini tempat tersebut sering dijadikan tempat parkir dan kadang digunakan untuk kegiatan yang kurang pantas. Oleh karena itu, untuk mencegah mudharat, halte tersebut akan diubah menjadi taman,” jelasnya.

Perencanaan ini mendapat tanggapan dari mahasiswa, diantaranya Cahya Bintang (Bisnis Digital’23). Dirinya kurang setuju dengan perencanaan tersebut, karena menurutnya halte Unila dinilai masih memiliki sisi positif.

“Heran aja sih kenapa harus dirobohkan. Baik atau buruknya tempat ini pasti penilaian setiap orang berbeda. Kalau saya pribadi lebih melihat sisi positif dari tempat ini yang bisa digunakan untuk istirahat, titik angkutan umum, dan sebagainya.

Ia berharap, perencanaan tersebut akan cepat terlaksana dan tidak mangkrak.

“Kalau memang benar seperti isu yang ada (dijadikan taman), pasti tidak keberatan, selagi proyeknya terus berjalan dan tidak mangkrak,” harapnya.

Berbeda dengan Iyay Haikal (Pendidikan Sejarah’20) yang setuju dengan perencanaan tersebut. Ia berkeyakinan, nantinya perencanaan tersebut membuat Unila tampak bersih dan terhindar dari kemacetan.

“Setuju aja, terlebih lagi mahasiswa Unila udah nggak pakai jasa angkot karena lebih memilih naik bus Unila atau kendaraan pribadi ke kampus. Kalau digusur, kayanya bakal lebih bersih aja sekitaran halte yang digusur biar nggak macet lagi,” ungkapnya.

Iyay menambahkan, bahwa halte juga biasa digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang. Ia menyarankan pihak Unila menyiapkan tempat berjualan untuk pedagang.

“Tapi sebaiknya, misal yang jualan di halte sebelumnya dikasih tempat baru untuk dia jualan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 + five =