teknokra.co: Provinsi Lampung menjadi tuan rumah Turnamen Bulu Tangkis Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) setelah Kota Balikpapan. Turnamen tersebut berlangsung sejak 8 hingga 13 april,
terdapat 986 pemain dari 92 klub se-Indonesia yang berpartisipasi dalam turnamen ini.
Ketua Pelaksana Djarum Sirkuit Nasional Lampung Eko Agung Saputra mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencari atlet Lampung sekaligus menggugah pecinta Bulutangkis Lampung untuk dapat membina Bulutangkis secara bersama-sama.
Menurut Eko kegiatan ini telah ia dipersiapkan bersama panitia sejak Januari lalu. Kondisi gedung sempat menjadi kendala karena kondisi GOR Saburai yang minim fasilitas. Namun, hal tersebut segera diatasi dengan memperbaiki beberapa bagian gedung. Ia berharap Bulu Tangkis Lampung semakin berkembang. “Harapan saya dengan adanya Sirnas ini dapat menggugah pecinta Bulutangkis Lampung agar dapat membina bulutangkis secara bersama-sama,” ujar Eko.
Hal senada juga disampaikan Ketua PBSI Lampung Abdullah Fadri Auli, ia mengeluhkan minimnya fasilitas gedung olahraga sebagai tempat untuk mengadakan turnamen Nasional. Apalagi GOR Saburai merupakan gedung yang menjadi kebanggaan masyarakat Lampung dan dianggap paling layak. “Gedung ini sudah tidak representatif, bocor, WC gak ada, tempat jogging track gak ada, tempat latihan pemanasan juga gak ada,” keluh Adullah.
Abdullah juga menyarankan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dunia bulutangkis di Lampung. Sampai saat ini, pemerintah sangat minim dalam memberi perhatian kepada dunia bulutangkis.“Sangat minim, kalo ada minus kuadrat, ini sudah minus kuadrat,” ujar Abdullah.
Walau fasilitas yang tersedia minim, namun Abdullah berharap diadakannya Djarum sirkuit Nasional ini dapat membuka mata semua pihak. “Lampung ini bukan apa-apa dan perlu banyak berbuat untuk kemajuan Bulutangkis Lampung,” ujarnya menutup perbincangan.